Sunday, December 17, 2006

Pasar itu bernama Milis


Nggak terasa aku udah ikutan 10 milis.Banyak ya?Untuk apa?Ya,untuk melihat aktivitas orang-orang kebanyakan.Ada milis yang isinya berdebat terus mengenai sesuatu hal dan ada yang mengirimkan email motivasi,dan ada yang buat dagang parfum serta curhat masalah dengan pacarnya.He..He..Lewat membaca email-email orang tersebut aku jadi tahu pemikiran orang-orang diluar sana.Meski medianya virtual alias orangnya nggak kelihatan.Tapi milis itu bagaikan pasar.Ada yang menawar dan ada yang membeli.Pokoknya rame banget.Ada milis yang akhirnya para anggotanya kop-dar alias kopi darat di suatu tempat.Aku sih belum pernah ikut.Tapi kaya apa ya acara kopi daratnya.Apa seramai saat meng-email pendapatnya dimilis.Lucu juga kalau lagi baca milis ada yang curhat karena kulitnya tiba-tiba menghitam karena berjemur di pantai trus bertanya deh sama anggota milis lainnya gimana caranya memutihkan kulit,dan ada juga milis yang ngeributin soal poligami yang dilakukan oleh AA Gym.Hitung-hitung ya aku sekolah lagi tanpa guru aja,cuma membaca tulisan orang-orang itu


Dari milis itu juga aku belajar banyak hal misalnya berargumentasi dan mencoba memperhatikan orang.Setiap hari aku menerima 10-15 milis itu juga udah daily digest nggak kebayang kalo nerimanya satu-satu email, wah udah berapa ribu email yang masuk ke emailku tiap hari.


Lewat milis juga kita bisa berkenalan dengan orang lain.Meskipun tidak pernah bertemu dengan orangnya.Kita bersahabat lewat email aja.Persahabatn gaya baru.Tidak ketemu fisik tetapi terus berkomunikasi.Pepatahnya:”Jauh Dimata Dekat diHati”.He..He...

(17 Desember 2006)



1 comment:

Titiana Adinda said...

Dari Mbak Riana:
(aku salin dari blogku di friendster)

aku juga banyak belajar dari email, milis, blog, chatting ... aku pernah bikin tulisan di blog soal faceless names: tentang teman-teman yang aku kenal namanya tapi nggak tahu wajahnya -- mereka bisa membuat hidup jadi lebih hidup ;)
Posted by: r i a n a | December 21, 2006 03:13 AM