Wednesday, December 18, 2019

Thursday, November 28, 2019

STOP KEKERASAN SEKSUAL!


Saturday, October 12, 2019

Do'a Pembuka Rezeki

Doa pembuka rezeki I : (Doa dari Al-Qur’an)

“Allaahumma rabbanaa anzil ‘alainaa maaidatan minas samaai takuunu lanaa ‘idan liawwalinaa wa aakhirinaa wa ayatan minka warzuqna wa anta khairur raaziqiina”.

Arti: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama.” (QS. Al-Maidah 5: 114)

Doa pembuka rezeki II

“Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasibu waman yatawakkal ‘alallahi fahuwa hasbuhu innallaha baalighu amrihi qad ja’alalahu likulli syai-in qadran”.

Arti: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. 65:4)

Doa pembuka rezeki III

“Fasaqa lahuma thumma tawalla ila alththilli faqala rabbi innee lima anzalta ilayya min khayrin faqeerun”.

Arti: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (QS. Al-Qasas 28: 24)

Doa pembuka rezeki IV

“Qala rabbi ighfir lee wahab lee mulkan la yanbaghee liahadin min baAAdee innaka anta alwahhabu”.

Arti: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS. Shaad 38: 35)

Doa pembuka rezeki V: doa dari haditz

“Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.”

Arti: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Doa pembuka rezeki VI

“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.”

Arti: “Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Doa pembuka rezeki VII

“Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.”

Arti: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku”. (HR. Muslim no. 35, 2697)

Doa pembuka rezeki VIII

“Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii”.

Arti: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku).” (HR. Ahmad 1: 371. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa haditsnya hasan).

Doa pembuka rezeki IX

“Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii”.

Arti: “Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.

Sunday, September 22, 2019

5 Alasan Korban KDRT Tak Berani Mengungkap Kasus dan Lapor Polisi

https://wolipop.detik.com/love/d-4716351/5-alasan-korban-kdrt-tak-berani-mengungkap-kasus-dan-lapor-polisi?tag_from=wp_nhl_judul_9&_ga=2.32203390.1183036189.1569052790-1851204526.1552388877

Rahmi Anjani - wolipop Minggu, 22 Sep 2019 11:02 WIB

Jakarta - Siapa pun tentu tak ingin terlibat dalam KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Tapi ketika seseorang menjadi korbannya, belum tentu ia bisa langsung membela diri apalagi melaporkan ke komunitas atau polisi. Psikolog dan Komnas Perempuan pun mengakui banyak wanita tak berani mengungkap kasus kekerasaan yang diterima dalam bentuk fisik, verbal, seksual, maupun psikologis karena berbagai alasan. Para korban bisa semakin sulit lepas dari pelaku karena alasan mereka biasanya tidak tunggal. Berikut lima hal yang bisa jadi alasan korban KDRT tidak berani melapor.

1. Takut Disudutkan
Budaya patriakis menjadi salah satu alasan korban KDRT sulit mengungkap kasusnya bahkan kepada orang-orang terdekat. Banyak korban KDRT takut akan disalahkan ketika lingkungan tahu bahwa mereka diperlakukan kasar. Riri Khariroh dari Komnas Perempuan mengatakan jika takut disudutkan menjadi penyebab korban KDRT memilih untuk diam karena membuat mereka merasa tidak akan dilindungi ketika melaporkan nanti.


Yang paling sering kita temukan bahwa para korban KDRT itu tidak berani melaporkan kasusnya karena banyak sekali alasan. Padahal kita punya undang-undang penghapusan KDRT sejak tahun 2004, itu sudah disahkan. Tetapi ketika ada wanita yang mengadu masih ada sikap menyalahkan, blaming victim terhadap korban. Dia sudah menjadi korban disalahkan dan disudutkan lagi. 'Oh kamu memang bukan perempuan baik-baik', 'Kamu tidak bisa melayani', 'Kamu kurang dandan'

"Jadi instead of memberikan proteksi sering kali malah justru aparat penegak hukum atau masyarakat kita yang masih sangat patriakis menyalahkan korban sehingga korban kemudian merasa tidak ada yang melindungi dia bahkan tidak mempercayai," kata Riri kepada Wolipop.

2. Bergantung Secara Ekonomi
Alasan kedua korban KDRT tidak melaporkan kasus yang paling banyak ditemui adalah karena ketergantungan mereka dari segi ekonomi. Hal ini sering terjadi terutama pada istri tidak bekerja yang mendapatkan perlakuan kekerasan dari suami. Belum lagi jika korban sudah memiliki anak. Jika akhirnya mereka berpisah atau suami masuk penjara, wanita pun akan memikirkan nasib keluarganya.

"Dia berpikir bagaimana nanti suaminya kalau dipenjara, anak saya sama siapa, secara ekonomi dia bergantung pada suaminya, belum lagi intervensi dari keluarga besarnya, Karena itu, yang datang ke lembaga layanan atau komnas perempuan biasanya merupakan korban KDRT yang sudah sangat parah dan masalahnya pelik. Dan dia sudah mengalami KDRT bertahun-tahun sampai akhirnya dia memutuskan dia untuk melaporkan," tutur Riri.

3. Masih Cinta
Cinta juga bisa jadi penghalang seseorang untuk melepaskan diri dari kekerasan. Hal ini banyak dialami wanita atau pria yang merasa berat untuk meninggalkan pasangan hingga tidak ingin melihat mereka dipandang buruk oleh orang lain.

4. Masih Berharap
Karena rasa cinta, sebagian besar korban KDRT berpikir bahwa orang tersebut akan berubah seiring berjalannya waktu. Bahkan ketika rasa cinta sudah hilang, banyak yang berpikir jika rasa sayang bisa muncul kembali ketika pelaku kekerasan berubah. "Memang sudah tidak cinta sebenernya tetapi tidak bisa bercerai. 'Karena saya yakin dia akan berubah'. Jadi berharap dia berubah. Berharap terus," kata Psikolog Klinis Universitas Indonesia, Angesty Putri kepada Wolipop.

5. Diteror
Takut melaporkan kasus KDRT juga bisa karena korban mengalami teror atau ditakut-takuti. Tak harus dengan tindakan atau perkataan kasar, teror juga bisa berupa ancaman halus. "'Kalau kamu pisah dengan saya siapa yang mau sama kamu?' Itu teror lho! Kayak direndahkan harga dirinya begitu. 'Kalau pun pisah memangnya kamu punya duit? Kan selama ini yang ngasih duit siapa? Kan saya yang biayain?' Itu termasuk teror," ungkap Angesty. 



Saturday, August 31, 2019

Dari Perempuan untuk Perempuan | Catatan Najwa

Hukum Membaca Alquran


Jika Calon Pasangan Punya 6 Kebiasaan Ini, Lepaskan Saja!


https://www.idntimes.com/life/relationship/renny-fitri/jika-calon-pasangan-punya-6-kebiasaan-ini-lepaskan-saja-c1c2?utm_source=facebook&utm_medium=facebook&utm_campaign=sumome


Biduk pernikahan adalah impian setiap pasangan. Hidup akan terasa lengkap jika satu sama lain sudah menepi di suatu hati dan melalui hidup dengan suka dan duka bersama kekasih hati. Penjajakan dalam mencari calon pasangan hidup juga sangat wajar dilakukan setiap orang. Setidaknya, tidak salah memilih pasangan hidup dan kamu harus benar-benar memilih dengan banyak pertimbangan.

Menikah adalah komitmen menjalani hidup bersama selamanya. Bukan hanya sebulan dua bulan saja atau setahun dua tahun, makanya bila mencari pasangan hidup penuh dengan pemikiran matang dan pertimbangan ya sah-sah saja. Memang, manusia tidak ada yang sempurna, tapi kita selalu berusaha mencari calon pasangan yang sesuai kehendak hati untuk dicintai selamanya.
Untuk itu, dalam mempertimbangkan calon pasangan banyak hal yang harus dipahami. Tidak hanya sifat si calon yang kamu lihat, tapi kebiasaannya juga harus kamu perhatikan. Ada baiknya jika si calonmu itu jika mempunyai 6 kebiasaan ini harus kamu pertimbangkan kembali untuk melangkah selanjutnya, mumpung masih diberi kesempatan berpikir dan hubunganmu juga belum terlalu jauh.

1. Punya kebiasaan berbohong

Berbohong adalah sifat yang sangat tidak terpuji. Jika calonmu punya kebiasaan ini dan sudah mendarah daging, jangan ragu untuk meninggalkannya. Oleh karena, berbohong juga biasanya sudah sifat bawaan. Kamu harus menyelamatkan diri dari hal ini. Berbohong juga merupakan penyakit jika dilakukan sekali akan terus menerus dilakukannya, berbohong sekali untuk menutupi kebohongan yang lainnya.

2. Suka menyindirmu dengan kalimat-kalimat pedas

Punya tabiat menyindir dengan kalimat-kalimat pedas serta menyakitkan hatimu. Nah, sebaiknya calonmu jika mempunyai sifat begini juga mohon dengan sangat untuk dipertimbangkan menjadi calon pasanganmu.

Apakah kamu nanti siap setiap saat diberondong dengan sindiran yang tidak membuatmu nyaman? Hati-hati, bahkan ini juga akan menjurus kepada kekerasan dalam rumah tangga juga lho meskipun secara verbal.

3. Menyepelekan apapun yang dilakukan olehmu


Setiap yang kamu kerjakan demi apapun itu selalu disepelekan oleh calonmu. Tak salah lagi jika sifatnya demikian, maka kamu harus mempertimbangkan lagi untuk dijadikan calon pasanganmu.

Hidup bersama itu harus saling menghargai satu sama lain lho, jika salah satu meremehkan dan tidak mendukung usahamu, buat apa kamu pertahankan hubungan ini, ya kan?

4. Tidak men-support apapun demi kebaikan masa depan


Menikah juga akan membina hubungan demi terciptanya tujuan masa depan pasangan. Sebaiknya selalu saling support dalam menjalin kasih ini untuk mencapai masa depan serta cita-cita yang kalian dambakan. Namun, jika calonmu tidak men-support-mu secara penuh usahamu demi cita-cita masa depan, untuk apa dipertahankan? Percayalah, hal ini akan menjadi duri dalam dagingmu sendiri.

5. Tidak peduli denganmu bahkan dengan keluarga besarmu


Ya namanya menikah itu tidak cuma kamu dan dia jadi satu. Tapi, berbaur juga dengan seluruh keluarga besar. Jika calonmu tidak peduli dengan dirimu apalagi memerhatikanmu, pun dengan keluarga besarmu sendiri ya sudahlah kamu tak usah ragu lagi untuk melepaskan dia. Sabarlah, semoga bertemu tambatan hati yang sesuai dengan keinginanmu ya.

6. Melakukan kekerasan fisik

Nah, hal ini beneran deh jangan sampai kamu alami. Kekerasan fisik juga termasuk tindakan kriminal lho. Jika masih status calon saja sudah melakukannya dengan semena-mena terhadapmu, apalagi nanti jika kelak sudah menikah? Jangan ragu, lepaskan dia!
Mencari pendamping hidup memang harus banyak memikirkan segala hal. Jika sudah jodohnya, Tuhan pun akan menyegerakannya. Tapi, manusia juga harus berusaha untuk memilih sesuai kehendak hati. Memiliki kekasih hati sedapatnya sehidup semati.
Jangan terburu-buru kalau kata orang tua. Pikirkan dengan matang sebelum tenda biru membentang. Demi kebahagiaan di masa datang.

Penulis: Renny Fitri



Sunday, July 28, 2019

UNDANGAN FESTIVAL PARAMUDA 2




UNDANGAN FESTIVAL PARAMUDA 2

Dalam rangka perayaan Hari Anak Sedunia, Saga Press dan Marto Centre akan menyelenggarakan acara:

WORKSHOP PEMBELAJARAN TOLERANSI DAN EMPATI MELALUI BUKU ANAK

Pembacaan Buku Joko dan Jenar Jalan-Jalan dan Dialog dengan Psikolog Anak
Menghadirkan:

Kak Tania, Pendongeng dan Nikita Yudharani, M.Psi., Psikolog Anak

Kegiatan tersebut akan diadakan pada:
Minggu, 28 Juli 2019
Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Di Marto Artcentre
Jl.Pondok Labu I No.8B, Jakarta Selatan
(Dekat dengan One Bellpark Mall dan RS.Fatmawati)

Harga Tiket Masuk : Rp50.000,- (Mendapatkan buku Joko dan Jenar Jalan-Jalan)

Saturday, June 29, 2019

Thursday, May 30, 2019

Why Women's Rights?

Monday, April 29, 2019

KARTINI: MENULIS ADALAH PINTU KEBEBASAN



 Kartini itu penulis. Artikelnya dimuat beberapakali di Jurnal Antropologi Kerajaan Belanda. Dia melakukannya dengan segala cara di tenga keterbatasannya pada situasi pemingitannya. Situasi yang melarangnya keluar dari keraton dan adat yang memaksanya untuk berjalan lambat bahkan berjongkok dihadapan yang lebih tua dan berkasta. Atau situasi budaya feodal dan kolonial yang melarangnya sekolah tinggi.

Dia hanya ingin pikiran-pikirannya didengar dan menjadi inspirasi bagi orang lain. Dia bahkan harus memalsukan namanya sebagai penulis laki-laki supaya tidak diragukan, tidak dicemooh karena dirinya perempuan. Bukankah tidak mungkin perempuan bisa menulis dan berwawasan luas pada masa itu? 

Pada masa itu adalah hal yang mustahl karena kesempatan yang tidak sama, karena situasi yang tidak adil terhadap manusia perempuan. Kartini juga ingin memberitakan pada dunia bahwa penjajahan dan imperialisme banyak merugikan ummat manusia. Ia juga menekankan bahwa betapa dirinya sangat mencintai Indonesia. 

Dia memang menjadi terkenal dengan tulisan-tulisannya di berbagai jurnal berkat upayanya melakukan korespondensi diam-diam. Dia tak menyerah dan terus mencari pintu-pintu kebebasan dengan senjata tulisan. Jadi, dia bukan tiba-tiba begitu saja diterbitkan surat-suratnya. Melainkan karena dia memang penulis terkenal. 

Meskipun akibat kegairahannya dalam menulis tersebut harus mengalami fitnah yang keji dari saudara laki-laki lainnya dari pihak ibu yang merasa cemburu, dan membuatnya semakin sulit untuk "keluar dari kerangkeng". 

Tahukan penulis itu kerjanya apa? Ya menulis. Tahukah apa yang ditulisnya? Wawasan dan imajinasinya yang luas sehingga dia mampu membaca dunia, membaca bangsanya, membaca masyarakat, berempati pada orang lain, dan membawa diri dan bangsanya pada kemerdekaan hakiki, pada kehendak bebas yang ditakdirkan pada setiap umat manusia.

Catatan Siang Mariana Amiruddin, Menteng 22 April 2019

Saturday, March 30, 2019

Why Women's Rights?

A Brief History of Women's Rights

Thursday, February 28, 2019

STOP Domestic Violence (Public Service Ad)

Secinta Apapun, Jangan Sampai Lakukan 5 Hal Ini Untuk Pasanganmu


https://www.idntimes.com/life/relationship/stella-azasya/sikap-yang-tidak-boleh-dilakukan-pada-pasangan-kamu-c1c2

Secinta Apapun, Jangan Sampai Lakukan 5 Hal Ini Untuk Pasanganmu

Kamu butuh cinta diri sendiri dulu...

Secinta Apapun, Jangan Sampai Lakukan 5 Hal Ini Untuk Pasanganmuculturefly.co.uk
Stella Azasya
 Community Writer
Stella Azasya

Tidak sedikit orang mengatasnamakan cinta untuk semua hal yang dilakukannya untuk pasangan. Padahal tidak semua hal itu cocok dengan konsep cinta yang positif. Jadi saat kamu berada dalam hubungan yang tidak sehat, jangan bertahan hanya karena kamu masih mencintainya.

Secinta apapun kamu dengan pasanganmu, jangan sampai lakukan lima hal ini untuknya. Ini tidak sehat dan melakukannya berarti kamu hanya merusak kebahagiaanmu sendiri.

1. Mencoba mengubah penampilanmu untuk menyenangkannya

Secinta Apapun, Jangan Sampai Lakukan 5 Hal Ini Untuk Pasanganmutelegraph.co.uk

Tidak apa-apa kalau kamu nyaman dengan itu. Tapi kalau kamu tidak nyaman dan memaksakannya, itu malah yang tidak benar. Kamu harus senantiasa ingat bahwa dirimu sendiri itu butuh dibahagiakan.

Jangan memaksakan diri melakukan hal yang tidak kamu suka, untuk menyenangkan orang yang tidak bisa menerima kesukaanmu.

2. Membatasi atau malah menjauh dari teman-temanmu karenanya

Secinta Apapun, Jangan Sampai Lakukan 5 Hal Ini Untuk Pasanganmutelegraph.co.uk

Pasangan yang baik tidak akan menghabiskan waktumu untuk dirinya sendiri. Dia akan tahu bahwa kamu butuh teman lain, kamu butuh waktumu sendiri untuk keluarga dan orang-orang yang sudah ada sebelum pasanganmu datang. Jangan menjauhi temanmu saat kamu sudah punya pasangan, itu tidak masuk akal.

3. Menoleransi kesalahannya yang fatal hanya karena tidak ingin kehilangan dia

Secinta Apapun, Jangan Sampai Lakukan 5 Hal Ini Untuk Pasanganmuvariety.com

Misalnya dia memukulmu, atau menghujanimu dengan kata-kata kotor yang tidak pantas. Apakah kamu masih akan bertahan dengannya? Jangan. Cinta itu tidak seperti itu. Bayangkan kalau masih pacaran saja kamu sudah sering dimaki-maki, waktu menikah nanti kamu pasti mati muda.

4. Membiarkan dia mengubah dirimu sebenarnya

Secinta Apapun, Jangan Sampai Lakukan 5 Hal Ini Untuk Pasanganmubookfandoms.com

Misalnya tentang hal yang kamu suka dan tidak kamu sukai. Jika kamu memang tidak suka memancing, maka jangan paksakan dirimu untuk suka dan berbohong kalau kamu lebih suka memasak.

Kompromi dalam berhubungan itu pasti selalu ada dan dia harus kompromi kalau memang kamu tidak suka itu.

5. Membuang mimpimu demi pasanganmu

Secinta Apapun, Jangan Sampai Lakukan 5 Hal Ini Untuk Pasanganmustraight.com

Apapun yang sedang kamu lakukan atau impikan sekarang, jangan sampai membuang itu hanya untuk pasanganmu. Kalau kamu ingin kerja, pergilah bekerja di tempat yang kamu mau. Kalau kamu ingin kuliah, maka ambilah gelar pendidikan setinggi yang kamu inginkan.

Melepas semua yang bisa kamu dapatkan hanya akan mendatangkan penyesalan bagimu. Justru, seharusnya dia mendukungmu untuk meraih mimpi, bukan menyuruhmu membuangnya.

Jika kamu melakukannya, sama saja kamu tidak mencintai dirimu sedangkan syarat utama untuk mencintai orang lain adalah mencintai diri sendiri dulu. Ingatlah bahwa cinta tidak akan membuatmu kehilangan kebahagiaanmu, sebaliknya, kamu akan mendapat banyak kebahagiaan karenanya.


















Tuesday, January 29, 2019