Monday, January 26, 2009

Rekrutment Volunteers Indonesian Media Watch

Rekrutment Volunteers Indonesian Media Watch

Indonesian Media Watch (IMW) merupakan sebuah yayasan yang mencoba membangun kesadaran kritis publik melalui usaha sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Proses pencerdasan masyarakat ini akan dilakukan dalam tahapan kerja sosial dan program-program yang mendukung. Demi kelancaran hal tersebut, kami mengundang rekan-rekan sekalian untuk berpartisipasi sebagai volunteers dalam beberapa agenda kegiatan kami yang meliputi pengawasan siaran media yang diskriminatif, penelitian serta analisis terhadap beberapa isu dan wacana yang berkembang di masyarakat melalui perspektif gender, LGBT, HAM, pluralisme dan agama.

Pengawasan terhadap media sangatlah dibutuhkan, mengingat media merupakan cara efektif untuk menyampaikan pesan ke masyarakat. Ketika media justru mengirimkan efek negatif terhadap pembentukan pola pikir masyarakat, maka perlulah dibuat sebuah penyeimbang--yang juga memanfaatkan cara kerja media. Jasa besar media dapat kita manfaatkan secara positif dalam rangka perubahan sosial bangsa ini ke arah yang lebih maju. Kita harus mendukung hal tersebut lewat kerjasama yang terintegrasi, baik antara pelaku (produsen), publik (konsumen), dan komponen lainnya.

Keterlibatan seluruh elemen masyarakat akan mempercepat tercapainya tujuan dari IMW, yakni perbaikan pesan dalam media. Pola pikir masyarakat tidak mungkin dibentuk dengan cepat dan instan, dibutuhkan waktu serta banyak tenaga. Oleh sebab itu, IMW membutuhkan partipasi dari segenap elemen mayarakat agar tercipta sebuah kerja yang tersistematis. Undangan ini terbuka bagi mereka yang memiliki kesadaran dan keinginan penuh terhadap perubahan sosial ke arah pola pikir masyarakat yang lebih baik.

Adapun visi misi relawan Indonesia Media Watch Adalah :

VISI
Mewujudkan masyarakat yang kritis dan mendorong industri media untuk terlibat dalam proses perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.

MISI
• Membangun sistem pengawasan terhadap tayangan media cetak, elektronik serta mengawal perkembangan industri media
• Membangun jaringan komunikasi antara publik dengan media
• Membumikan wawasan berkeadilan, kebangsaan dan nilai-nilai kemanusiaan melalui program-program .
• Melakukan penelitian dan analisis media

Kriteria Volunteer:
A. Minimal berusia 17 tahun
B. Bisa diajak kerja sama, dan memiliki komitmen
C. Konsen terhadap isu HAM, Pluralism, Gender, Anak, LGBT, dan Komunikasi.
D. Mengirimkan CV melalui :
Email : titiana.adinda@gmail.com, sakura_devil2@yahoo.com, imw.online@gmail.com
Info Lebih lanjut hub. 021 999 573 Rian.


Salam hormat,

Titiana Adinda
Divisi Program dan Infokom

=====
Term Of Reference

Seiring perjalanan waktu, arus informasi kian mudah disebarkan. Begitu pula teknologi yang menghantarkan informasi kian cepat perkembangannya. Publik sebagai sasaran atau target penyediaan informasi tentu sangat diuntungkan dengan perkembangan teknologi komunikasi masa kini. Namun, di lain pihak tidak sedikit perusahaan media yang gencar melakukan penyediaan informasi sebagai bisnis yang menggiurkan yang akhirnya menciptakan apa yang disebut sebagai industri media.

Secara umum prinsip bisnis media atau industri media ini lebih diarahkan pada arus utama (mainstream) bagaimana mendapatkan uang atau keuntungan bagi perusahaan, tanpa kadang tanpa mempertimbangkan kepentingan publik. Akibat dari arus yang kuat atas kepentingan uang ini, media mainstream menjadi tidak independen, obyektif dan akurat, atau dalam arti lain menjadi masalah baru bagi publik yang seharusnya mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya.

Masalah-masalah tersebut diantaranya: tayangan atau bacaan yang diskriminatif terhadap ras, gender, dan agama, termasuk masalah anak dan hak asasi manusia yang terabaikan. Efeknya bagi publik adalah ketidakberimbangan informasi dan pendidikan mengenai kemanusiaan, seakan-akan tidak ada rasa peduli pada lingkungan.

Informasi yang didapat publik dari industri media sudah didominasi kepentingan komersil sehingga menjadi tidak ramah publik - implikasi permainan pemilik modal industri - membuat publik tidak mempunyai ruang untuk berpartisipasi dan mencari informasi yang benar-benar mereka butuhkan.

Kerangka berpikir semacam inilah yang dibuthkan dalam upaya membangun pemantauan serta pengendalian yang konstruktif, sistematis dan proaktif terhadap fenomena industri media tersebut. Harapan dari kerangka berpikir tersebut adalah dapat memberikan counter dan himbauan kepada industri media serta membangun kesadaran kritis masyarakat luas serta lebih selektif memilih informasi yang tersedia.

Brainstorming Volunteers Tahap Awal
Pemateri, pembicara dan fasilitator
1. Rocky Gerung (Dosen Filsafat UI)
2. Veven Sp Wardhana (Pengamat media)
3. Mariana Amiruddin (Direktur Jurnal Perempuan)
4. Hartoyo (Aktivis LGBT)
5. Rizal Samuel (Peneliti Media)
6. Masmulyadi (Peneliti IMW)
7. Deni Al Asyari

Thursday, January 1, 2009

[Review Tempat Makan] Sroto Eling-Eling, Ikan Tude Manado, Martabak Kubang dan “Mamink” Daeng Tata.

[Review Tempat Makan] Sroto Eling-Eling, Ikan Tude Manado, Martabak Kubang dan “Mamink” Daeng Tata.

Oleh: Titiana Adinda

Mengawali tahun ini aku mau nulis review terhadap tempat makan yang kebetulan aku datangi ketika libur natal dan tahun baru ini. Daripada sayang informasi kulupakan mendingan ditulis aja. Siapa tahu bisa jadi bahan referensi teman-teman semua. Aku datang dan makan di empat tempat yaitu Sroto Eling-Eling, Ikan Tude Manado, Martabak Kubang dan “Mamink” Daeng Tata. Ok kubahas satu-satu ya:

1. Sroto Eling-Eling
Lokasinya ada di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Tepatnya di Jl. KH. Abdullah Syafei, Casablanca. Menu makanannya terdiri dari Sroto khas Sokaraja, Banyumas. Bisa dipadukan dengan nasi atau ketupat. Aku pilih pake ketupat. Rasanya enak banget. Apalagi ketupatnya lembut banget dimulut. Untuk minumnya bisa pesan dawet ayu khas soto eling-eling. Enak dan murah koq. Jangan lupa pesan mendoannya. Mendoannya itu yang paling enak. Rasanya pingin balik lagi deh makan disini. Harga makan sroto 1 porsi, es dawet, 3 buah mendoan kira-kira harganya sebesar Rp 31.500/orang deh. Suasana makannya lumayan enak, pelayanannya juga cepat dan baik.

2. Ikan Tude Manado
Lokasinya ada di Jl.Blora No.29, Jakarta Pusat Telp: 021-3903109, 390 3148. Ada layanan deliverynya juga lho buat yang punya rumah di sekitar Menteng, Jak-Pus kali ya yang bisa order ke restoran ini. Menu yang ditawarkan semuanya khas Manado, ada ikan, bubur manado, dsb. Aku memesan ikan tude bakar, bunga papaya, perkedel tude dan Pekedel jagung ( Satu porsi terdiri dari 5 perkedel jagung) dan tentu saja dengan nasi putih. Ketika dihidangkan tak lupa disediakan sambal pedas dan sambal tomat. Rasanya enaaaaaak banget. Jangan lupa ya kalo kesana cobain kue khas Manado misalnya kaya kue Balapis, Lalampa dan Panada. Kalau minumnya nggak ada yang khas paling kaya es Kelapa, es Jeruk atau teh botol aja. Biaya yang dikeluarkan untuk makan dan minum di tempat itu kira-kira sebesar Rp 60.000 – 75.000/orang. Suasana rumah makannya lumayan enak, pelayanannya juga cepat dan baik.

3. Martabak Kubang
Lokasinya ada di Jl. Saharjo, No.98 Jak-Sel. Telp: 021-8295328. Sudah punya cabang di 4 lokasi lainnya yaitu di Depok, Kalimalang, Serpong, dan Padang-Sum-Bar. Disini ada menu pilihan ada martabak kubang, kari ayam, kari kambing, nasi goreng, mie goreng, sate padang. Kalau untuk minum sih nggak ada yang istimewa sama kaya restoran lain seperti es teler, es campur, soft drink, dsb. Aku pesan kari kambing dengan roti cane. Roti cane itu sebagai pengganti nasi. Rasanya kari kambing sama roti ranenya enak banget deh. Pokoknya bikin ketagihan deh. Sayang makan satu porsi aja udah kenyang betul. Makan disitu kira-kira habis Rp 45.000/orang deh. Suasana rumah makannya lumayan enak, pelayanannya juga cepat dan baik.

4. “Mamink” Daeng Tata
Lokasinya ada di Jl.K.H. Abdullah Syafei, Casablanca nggak begitu jauh dengan lokasi rumah makan Sroto Eling-Eling deh. Biasanya kalau makan disitu cari parkirnya susah sekali. Tetapi berhubung aku kesitunya pas tanggal 1 Januari saat orang-orang pada acara tahun baru jadi sepi banget deh. Cari parkirnyapun gampang. Menu yang ada khas Makassar. Ada tata ribs, soto makassar dan minuman khas Makasar seperti es pisang hijau, es palubutung, soft drink, dan teh botol. Aku memesan tata ribs, dan es pisang hijau. Makan tata ribsnya dengan ketupat. Selain itu ada kue-kue khas Makassar. Rasa tata ribsnya enak banget apalagi ditambah bumbu kacangnya. Dijamin bikin ketagihan deh. Biaya makan di restoran ini kira-kira Rp 40.000/orang deh. Suasana rumah makannya lumayan enak, pelayanannya juga baik dan cepat.

Ok sekian dulu reviewku atas 4 lokasi rumah makan tersebut. Review ini berdasarkan pengalamanku lho. Boleh dijadikan referensi untuk cari makan di tempat makan yang enak. Kalau anda merasa biasa aja rasanya tidak sama denganku penilaiannya. Ya maaf aja, mungkin itu berdasarkan penilaian subjektifku saja terhadap rasa makanan di tempat makan itu. Sebenarnya sih makanan dan minuman diatas aku foto dengan kamera di handphoneku. Sayang foto makanan tersebut di handphoneku belum sempat aku transfer ke komputer. Jadi ya hanya bisa menikmati tulisan ini aja deh. Maaf banget ya....