Tuesday, November 28, 2017

Karena Seks Memang Harus Bebas

http://voxpop.id/seks-bebas/

 
Peristiwa sepasang muda-mudi yang diarak bugil karena dituduh bersetubuh bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Ribuan pasangan lain telah diarak bugil dan dipermalukan oleh segelintir warga. Otoritas dan otonomi tubuh diberangus, dijadikan bulan-bulanan di jalanan.
Sementara, ketika perempuan diperkosa atau dipukuli suami hingga dijemput ajal, tak ada warga yang hendak mendobrak rumah tetangganya.
Ketika perempuan melaporkan kejadian pemerkosaan, segelintir warga itu malah berseloroh, “Pakai baju apa? Keluar malam sampai jam berapa? Nongkrongnya di mana?” Ada yang salah dengan prioritas warga dalam mendefinisikan ikut campur.
Bagaimana bisa warga begitu marah pada mereka yang merayakan tubuh, sementara membiarkan pemerkosaan dan pemberangusan otonomi tubuh? Apa yang membuat warga sebegitu beringas?
Lantas, kuasa mana yang berhak mendominasi tubuh, sehingga mereka merasa berhak menelanjangi dan mempermalukan tubuh? Kuasa warga? Negara? Agama?
Asketisme memang sering kali menuntut penyangkalan atas tubuh. Kebutuhan seksual dinegasikan, persetubuhan masuk dalam hitungan dosa. Burukkah tubuh, mengganggu jiwakah ia?
Negara tak mau kalah dalam urusan mengatur tubuh. Negara muncul dengan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi yang mengusung tubuh sebagai bahasan utama. Negara berkeras bahwa tubuh sosial harus diatur agar tak memicu degradasi moral.
Hal itu mengingatkan kita pada abad pertengahan di Eropa yang memenjarakan Sade tanpa diadili, karena menulis Justine dan Juliette yang dinilai erotis. Busukkah tubuh hingga harus ditahan-tahan keberadaannya?
Sebegitu takutnya negara atas otonomi dan otoritas masyarakat atas tubuh, sehingga pada 2012 santer terdengar soal pencanangan pendidikan anti seks bebas oleh Kementerian Pendidikan. Apa itu seks bebas? Bukankah seks harus bebas?
Seks yang tidak bebas namanya pemerkosaan. Sementara seks yang tidak bebas dan berbayar adalah transaksi.
Ambiguitas dari istilah seks bebas ini sering menjadi inti persoalan pemberagusan otonomi tubuh, pemerkosaan atas hak seksual.
Katanya pasangan yang divideokan beberapa waktu lalu tidak sedang berhubungan seks. Kalaupun mereka berhubungan seks, seberapa salahnya sampai harus diarak telanjang?
Sekali lagi, warga tidak pernah begitu marahnya hingga mendobrak dan mengarak pelaku pemerkosaan. Padahal, mana yang lebih salah antara seks yang dilakukan dengan terhormat, atas dasar suka sama suka, dan selesai tanpa masalah, dengan seks dalam pernikahan namun penuh pemerkosaan dan kekerasan?
Atau, dibanding seks dalam pernikahan anak di bawah umur? Seks dalam pernikahan tanpa menggunakan kondom, padahal pasangannya suka membeli jasa pekerja seksual?
Atas nama seks bebas, warga lebih suka memberangus seks yang dilakukan dengan konsen, dibanding tindakan kriminal.
Katanya seks bebas adalah budaya barat yang urakan. Orang barat, katanya lagi, kalau berpakaian lebih terbuka dan kalau berhubungan seks seenaknya saja. Sementara orang timur lebih sopan, tertutup, dan tidak asal berhubungan seks. Padahal, di barat tidak ada istilah seks bebas.
Di luar perdebatan seks bebas, pemerintah Indonesia justru menjamin hak warganya untuk berhubungan seks. Hak atas kerahasiaan pribadi dalam menjalankan kehidupan reproduksi ini tertera dalam rekomendasi 12 hak kesehatan reproduksi dan seksualitas dalam International Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo, Mesir, pada 1994, yang juga ditandatangani oleh Indonesia.
Sementara penelanjangan dan pengarakan yang dilakukan warga tak sekadar tindakan kekerasan biasa, tetapi melanggar UU No 7/1984 mengenai pengesahan konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan (CEDAW).
Sama seperti kasus-kasus pemerkosaan yang merupakan masalah relasi kuasa alih-alih libido pemerkosa, penelanjangan adalah unjuk gigi atas relasi kuasa warga dalam bentuk massa. Segelintir warga merasa memiliki kuasa untuk menjatuhkan hukuman terhadap pasangan yang katanya melakukan seks bebas.
Libido warga untuk menelanjangi dan mengarak bisa jadi upaya untuk membuat efek jera bagi mereka yang memiliki nilai-nilai yang tak sesuai dengan keinginan warga. Namun, jika objektifnya adalah memang untuk menghindari seks bebas, tujuan tersebut terbukti tidak pernah berhasil.
Lagipula, sekali lagi, apa itu seks bebas?
Kecurigaan saya adalah bahwa warga sering kali menyamakan seks bebas dengan seks yang tidak bertanggung jawab. Seks yang tidak bertanggung jawab menjadi krusial, lantaran berkaitan dengan otonomi dan otoritas tubuh (termasuk soal konsen), penciptaan manusia baru, serta penyebaran penyakit.
Sementara untuk seks bebas, siapa yang berhak melarang dua orang yang ingin berhubungan seks, jika tidak ada kerugian ditimbulkan? Sejauh mana pelarangan bisa efektif?
Pelarangan tidak pernah menjadi cara yang efektif. Negara-negara bagian di Amerika yang tidak mengajarkan pendidikan seks sama sekali, atau sebatas melarang seks sebelum menikah seperti Texas, mencatatkan jauh lebih banyak kehamilan remaja jika dibandingkan dengan negara bagian yang memiliki pendidikan seks yang komprehensif seperti California.
Angka kehamilan remaja di California turun hingga 74% dalam kurun waktu 24 tahun sejak pemerintahnya berinvestasi pada kurikulum pendidikan seks yang komprehensif.
Seks bertanggung jawab juga dapat menghindari penyakit menular seksual, termasuk HIV dan AIDS. Indonesia termasuk tiga negara dengan kasus HIV dan AIDS tertinggi di Asia dan Pasifik. Padahal, kebanyakan negara lain justru menunjukkan penurunan jumlah kasus.
Mirisnya lagi, jumlah ibu rumah tangga di Indonesia dengan HIV dan AIDS justru lebih tinggi daripada populasi kunci. Populasi kunci yang dimaksud antara lain pekerja seks dan pengguna jasa pekerja seks.
Kalau sudah begini, masih pentingkah ribut-ribut soal seks bebas? Apalagi seks yang tidak bebas justru kerap menjadi sumber petaka bagi perempuan, dalam tameng perkawinan.
Pemerkosaan dalam perkawinan adalah bentuk nyata seks yang tidak bertanggung jawab, karena telah memberangus otonomi dan otoritas pemilik tubuh.
Namun, apakah hal ini termasuk seks bebas? Tentu tidak, sebab itu warga tak hendak marah-marah walaupun tahu seorang istri lebam-lebam habis dipukuli dan diperkosa suaminya semalaman.
Warga dalam jumlah yang banyak memang sering kali merasa berkuasa dan dengan mudah melegitimasi kesewenang-wenangan. Padahal, mereka cuma cemas karena dunia tidak selalu sejalan dengan keinginan mereka.

Sunday, October 29, 2017

Wednesday, September 27, 2017

Thursday, August 31, 2017

Monday, July 31, 2017

INI DIA LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK PARA KORBAN KDRT!


Kasus KDRT masih cukup sering terjadi di Indonesia dan kebanyakan korbannya adalah perempuan. Namun sayangnya, banyak perempuan yang tidak berani melaporkan kasus yang dialaminya kepada pihak kepolisian ataupun mengajukan gugatan cerai. Para istri korban KDRT takut hidupnya justru lebih sengsara apabila berpisah dengan suami.

Kasus KDRT masih cukup sering terjadi di Indonesia dan kebanyakan korbannya adalah perempuan. Namun sayangnya, banyak perempuan yang tidak berani melaporkan kasus yang dialaminya kepada pihak kepolisian ataupun mengajukan gugatan cerai. Para istri korban KDRT takut hidupnya justru lebih sengsara apabila berpisah dengan suami.
Tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) secara khusus diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU KDRT).
Pada Pasal 1 Angka 1 UU KDRT menjelaskan definisi kekerasan dalam rumah tangga adalah :
“setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.”
Rumusan Pasal di atas, dengan menggunakan frasa “terutama perempuan”, secara spesifik memberikan perhatian khusus terhadap aspek perlindungan kaum perempuan. Hal ini perlu dipertegas karena perempuan dianggap memiliki posisi yang rentan mengalami KDRT. Secara lahiriah, perempuan memiliki kekuatan fisik yang lebih lemah ketimbang laki-laki.Selanjutnya yang perlu dipahami, ruang lingkup KDRT meliputi 4 (empat) aspek, yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran rumah tangga.
Yang dimaksud dengan kekerasan seksual adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak wajar dan/atau tidak disukai, atau pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu. Sedangkan, yang dimaksud dengan penelantaran rumah tangga adalah dalam hal suami tidak menafkahi istri dan anak-anaknya.
Lalu langkah apa yang perlu dilakukan jika menjadi korban KDRT?
  1. Apabila mengalami KDRT, khususnya jika bentuknya kekerasan fisik, maka korban harus segera lapor ke pihak kepolisian. Di kepolisian nanti korban akan diarahkan untuk melakukan visum et repertum di rumah sakit, yang dilakukan oleh orang yang berkompeten. Merujuk pada Hukum Acara Pidana yang berlaku di Indonesia, maka hasil visum er repertum dapat dikategorikan sebagai alat bukti surat yang diajukan ke pengadilan dalam proses pembuktian.
  1. Biasanya apabila laporan dilaporkan ke POLRES setempat akan dirujuk ke bagian unit Perempuan dan Anak.
  1. Korban akan dimintai keterangannya sebagai saksi di kepolisian. (dalam hal ini korban diharap bisa membantu kepolisian untuk mengungkap tindak pidana yang terjadi serta bukti-bukti yang ada untuk diserahkan).
  1. Apabila Polisi merasa alat bukti tersebut cukup (minimal 2 alat bukti) maka pelaku dapat ditingkatkan statusnya menjadi TERSANGKA. Dalam hal ini Polisi berhak melakukan penahanan terhadap tersangka.
  1. Catat siapa penyidik yang menangani kasus tersebut. hal ini diperlukan untuk mempermudah korban mengikuti perkembangan penanganan kasus.
Rahmi Uzier

Bunda Perlu Tahu Fakta-fakta Menstruasi Ini


Monday, May 29, 2017

RESENSI BUKU : Cinta di Tanah Haraam


RESENSI BUKU

Judul Buku                          : Cinta di Tanah Haraam
Penulis                                 : Nucke Rahma
Penerbit                              : Onblos Creative Mandiri
Halaman                              : xvi + 676 Halaman, 20 cm
Tahun Terbit                      : Januari 2015
Genre                                   : Novel Islami

Haruskan Cinta Ini Kompromi?
Oleh: Titiana Adinda

Pernikahan Khumairah dengan Zidan sudah masuk tahun ke-5, tetapi belum juga dikaruniani anak. Dari sinilah persoalan rumah tangganya bermula. Pada kesempatan menunaikan ibadah haji inilah dia bermunajat dengan penuh harap kepada Allah SWT agar bisa mengandung dan melahirkan anak kandung.

Selama menunaikan ibadah haji kali ini, Khumairah kerap kali ditinggal sendirian oleh suaminya dengan alasan beribadah lebih di tanah suci sehingga kerap kali tertidur di lokasi ibadah. Khumairah tidak protes sebab dia tahu kesempatan berhaji adalah waktu yang terbaik untuk melakukan ibadah dan itu hak Zidan sebagai manusia untuk mendekatkan diri pada Rabbnya.

Sampai suatu ketika Khumairah mendapati kenyataan dia melihat Zidan sedang berjalan mesra dengan perempuan lain di sebuah toko perhiasaan saat Khumairah hendak memperbaiki gelang miliknya yang rusak di toko perhiasaan langganan di Medinah.

Hancur lebur perasaan Khumairah menyaksikan itu. Tapi dia tidak ingin merusak ibadah hajinya. Amarahnya ditahannya. Dia harus menerima kenyataan bahwa suaminya sudah menduakannya. Mungkin karena dirinya tidak bisa memberinya anak sehingga suaminya mencari perempuan lain yang lebih subur, begitu pikir Khumairah.

Khumairah tidak sendirian menyaksikan pengkhianatan suaminya, dia melihat hal tersebut bersama Gibran. Laki-laki Indonesia keturunan Arab yang menolongnya saat Khumairah pingsan ketika mencari-cari Zidan yang tidak pulang ke hotel tempat mereka menginap beberapa hari sebelumnya. Khumairah amat marah pada Zidan sekaligus menyalahkan dirinya sendiri. Khumairah menjadi dingin ketika berhadapan dengan Zidan setelahnya. Dia menunggu saat yang tepat untuk menyampaikan amarahnya atas perselingkuhan suaminya.

Beberapa hari kemudian, Khumairah menolong seorang perempuan yang terhimpit di lautan manusia saat di masjidil haraam. Refleks Khumairah menolong perempuan tersebut. Perempuan tersebut sangat lemas dan mengaku sangat pusing hingga akhirnya pingsan. Khumairah membawanya ke rumah sakit terdekat. Khumairah terkejut, karena perempuan yang ditolongnya adalah perempuan yang dilihatnya bermesraan dengan suaminya. Tetapi naluri kemanusiaan mengatakan dia harus menolong perempuan tersebut. Sampai Humairah tahu perempuan itu sedang hamil anak dari Zidan.

Hal itu makin memaksanya untuk lebih kompromi dengan keadaan, bahwa suaminya akan memiliki anak meski bukan dari rahimnya. Rasanya tak sampai hati dia mempertanyakan dan mempermasalahkan perselingkuhan suaminya karena dia tahu suaminya amat menginginkan anak.

Sampai tiba di Jakarta Khumairah justru disibukkan oleh aktivitasnya sebagai dokter spesialis kandungan. Jadwal praktek dan banyaknya pasien yang harus ditanggani membuatnya sejenak lupa akan pengkhiatan suaminya. Sampai suatu hari dia mendapati Viola selingkuhan suaminya menjadi pasien untuk memeriksakan kandungannya. Viola memang sengaja mencari tempat praktek Humairah yang dikenalnya bernama dokter Ira. Dengan perasaan berkecamuk, dia wajib melakukan tugasnya sebagai dokter kandungan untuk memeriksa kandungan Viola hingga melahirkan nanti.

Saat Viola melahirkan, kondisi abnormal terjadi. Viola mengalami pendarahan hebat. Akhirnya Viola harus mengoperasinya walaupun dengan resiko kematian pada Viola. Tetapi Khumairah amat yakin bisa menyelamatkan Viola dan bayinya. Saat melahirkan itulah saat paling menyedihkan baginya karena mau tidak mau dia harus bertemu dengan Zidan ayah dari anak tersebut.

Zidan kaget luar biasa mengetahui Khumairah lah dokter yang membantu Viola istrinya juga untuk melahirkan. Babak baru kehidupan pernikahan Khumairah dengan Zidan terjadi. Zidan merasa bersalah meskipun itu tidak disampaikan kepada Khumairah. Akhirnya mereka bertengkar dan memutuskan bahwa Zidan harus menceraikan Khumairah. Pantang bagi Khumairah untuk meminta cerai walaupun dia telah tersakiti.

Akhirnya perceraian pun terjadi. Khumairah kini sendiri. Setelah masa Iddah Khumairah pergi ke Lombok bersama rekan-rekan sejawatnya. Di sana dia bertemu dengan Gibran, lelaki yang menolongnya saat pingsan di tanah haraam sekaligus menjadi saksi perselingkuhan Zidan. Gibran bahagia bukan kepalang, dia memendam kerinduan mendalam pada Khumairah.

Mulailah cerita cinta baru terjadi pada diri Khumairah. Dia bersikap hati-hati pada laki-laki lain yang bermaksud hendak masuk dalam kehidupannya. Khumairah memiliki dokter Firly sahabatnya yang setia menjadi tempat curhatnya. Bahkan ketika Gibran mendekatinya. Tentu saja Firly mendorong Gibran untuk mendekati Khumairah karena dia melihat Gibran sungguh tepat mendampingi Khumairah.

Sampai suatu ketika mereka melakukan umroh bersama. Di umroh tersebutlah Gibran meminang Khumairah. Dia bermaksud menjadi kekasih dan calon suami Khumairah. Gibran tidak peduli akan status pernikahan Khumairah juga kondisi rahim Khumairah yang sulit untuk mendapatkan keturunan. Khumairah bersedia menjadi istrinya tetapi rasanya itu hanyalah mimpi karena Khumirah sudah divonis dokter kanker ovarium stadium 2.

Saat bersamaan Zidan juga menunaikan ibadah umroh. Dia sudah bercerai dengan Viola. Karena Viola merasa bersalah kepada dokter Khumairah yang telah membantu persalinannya. Viola juga merasa Zidan tidak lagi hangat terhadapnya dan hanya memikirkan Khumairah saja. Hal itu jelas terlihat dalam sikap sehari-hari Zidan.

Khumairah terjatuh dan masuk rumah sakit. Khumairah tak sadarkan diri. Saat-saat itulah hati Gibran terpanggil ingin menikahi Khumairah segera. Gibran menelpon bapak dan ibu Khumairah untuk memohon restu. Akhirnya terjadilah pernikahan itu. Gibran berjanji akan merawat Khumairah hingga sembuh dan pulih dari kanker ovarium yang diidap oleh Khumairah.

Sebagai seorang yang sudah sangat berpengalaman menulis naskah skenario, Nucke Rahma dengan sangat baik menulis narasi novel ini. Dia begitu detail menggambarkan situasi atau mendeskripsikan sesuatu sehingga seolah-olah pembaca melihat dan mengalami sendiri apa yang terjadi dengan tokoh dalam novel ini. Diksinya pun sangat baik, sehingga sebagai pembaca novel ini, saya seolah-olah bisa membayangkan bagaimana tempat dan keadaan saat menunaikan ibadah haji seperti saat ibadah di Medinah, Mekkah atau berbelanja di Jeddah seperti yang dilakukan tokoh-tokoh dalam novel ini.

Nampaknya Nucke Rahma ingin juga mengajak pembaca mengkaji nilai-nilai Islam dengan kerap kali mengutip ayat Qur’an dan Hadist. Sehingga bila para pembaca adalah seorang yang religius, saya yakin akan menyukai novel ini. Mengingatkan nilai yang paling hakiki dari kehidupan bahwa semua hal terjadi karena kehendak-Nya dan kita harus tetap berbuat baik dan ikhlas dalam menolong terhadap sesama manusia betapapun itu berat untuk dilakukan. Seperti ketika Khumairah dihadapkan pada kenyataan dia harus melakukan perawatan kehamilan hingga proses melahirkan Viola yang tak lain adalah istri kedua suaminya.

Novel ini sangat baik dibaca oleh umat muslim untuk meniru sosok Khumairah yang tegar, tabah dan istiqamah ketika menghadapi persoalan hidup. Selalu menyerahkan segala keputusan terbaik kepada Allah SWT dan selalu meminta lewat do’a agar selalu berada dalam lindungan-Nya.

Kiranya syi’ar yang ingin disampaikan Nucke Rahma tentang nilai-nilai kejujuran, ketegaran, pasrah, dan kesetiaan berhasil tertulis dalam rentetan cerita dalam novel ini. Membaca novel cukup tebal ini memberikan kenikmatan bagi pembaca. Secara emosi terbawa perasaan terhadap penderitaan Khumairah tetapi disaat yang sama merasakan ketegaran hatinya. Novel yang berhasil mengaduk-aduk perasaan saya sebagai pembaca. Seolah-olah apa yang terjadi pada Khumairah juga terjadi pada saya sendiri.


Selamat membaca J

Saturday, April 29, 2017

Hindari Laki-Laki Seperti Ini

https://keluarga.com/2069/hindari-laki-laki-seperti-ini

Oleh: Yobel Hermanto


  • Seperti yang kita tahu bahwa Tuhan menciptakan wanita sebagai pelengkap dan pendamping yang sepadan bagi pria. Sayangnya tidak banyak wanita yang mendapat perlakukan yang pantas dari pasangannya. Sebelum terlambat, apakah dia memiliki ciri-ciri seperti ini:
  • 1. Bersikap posesif

    Rasa ingin memiliki yang besar yang membuat dia bersikap sangat posesif. Dia akan berusaha untuk menghubungi Anda setiap saat tidak peduli Anda sedang sibuk. Dia juga menaruh rasa curiga seolah-olah Anda adalah orang yang tidak dapat dipercaya.
  • 2. Mulai membatasi hubungan sosial Anda

    Karena cemburu yang berlebihan tersebut dia akan berusaha untuk membatasi pergaulan Anda. Dengan siapa saja Anda oleh berbicara dan berinteraksi, mungkin juga dia akan selalu mengecek ponsel, email, dan media sosial lainnya untuk melihat apa saja yang Anda dan teman Anda bicarakan di dunia maya.
  • 3. Mengontrol kehidupan Anda

    Bukan hanya pertemanan yang dia atur tetapi juga kehidupan Anda. Dia akan berusaha untuk masuk ke dalam kehidupan Anda dan mulai untuk mengaturnya, mulai dari karier, studi, hubungan dengan keluarga dan lain sebagainya. Pria yang seperti ini terkesan seperti menganggap Anda seperti boneka yang bisa dimainkan dan dibuat sakit hati sesukanya.
  • 4. Ingin menang sendiri dan dia selalu benar

    Hal ini dapat Anda ketahui saat Anda sedang berkomunikasi atau berbicara dengan dia, apa komunikasi hanya berjalan satu arah atau dua arah? dan apakah dia mau mendengarkan pendapat Anda atau malah memutuskan segala sesuatu secara sepihak?
  • 5. Selalu meminta maaf jika melakukan kesalahan tetapi mengulanginya lagi

    Jika dia melakukan kesalahan, dia akan berusaha untuk meminta maaf dan berusaha untuk memperoleh pengampunan dari Anda. Tetapi sayangnya dia tidak sungkan untuk mengulangi perbuatan negatif tersebut dan meminta maaf kembali tanpa mau belajar untuk berhenti melakukan tindakan negatif kepada Anda.
  • 6. Emosi dan mood yang berubah-ubah

    Kadang dia sangat baik sekali dan perhatian tetapi kadang juga sangat emosional tanpa ada penyebab yang pasti. Hal ini yang membuat pria tersebut akan sulit untuk mengatur atau mengendalikan emosinya jika dia sudah mulai marah. Mungkin bukan lagi caki maki yang Anda dapatkan tetapi kekerasan fisik juga bisa terjadi
  • 7. Cenderung kasar saat berbicara

    Hal ini cukup sederhana untuk dikenali dengan melihat bagaimana dia berbicara dan memperlakukan orang terdekatnya. Jika dia berbicara kepada orangtuanya atau keluarganya yang lain cenderung kasar dan tidak sopan maka dapat ditebak apa yang akan terjadi kepada Anda.
  • 8. Sangat sensitif dan tidak mau disalahkan

    Karena memiliki emosi yang tidak mudah dikendalikan dia akan cenderung bersikap sensitif dan cepat marah. Bukan itu saja tetapi dia juga tidak suka disalahkan. Jika rencana yang dibuatnya tidak sesuai dengan harapannya dia akan cenderung untuk menuduh orang lain sebagai alasannya.
    Jika semua ciri-ciri ini ada dalam hubungan yang sedang Anda jalani, maka sebaiknya segera mengambil keputusan. Banyak wanita yang menganggap bahwa mereka akan bisa merubah sikap pasangannya jika mereka sudah menikah. Tetapi pada kenyataannya bukan tambah membaik malah lebih parah lagi sifatnya. Menikah bukan menjadi alasan untuk mengubah sikap seseorang, karena yang dapat merubah sifat dan karakter seseorang adalah diri mereka sendiri yang bersedia untuk merubahnya yang juga tidak terlepas dari campur tangan Tuhan. Oleh karena itu para wanita harus bisa berpikir secara logika ketimbang perasaannya jika ingin memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius lagi.

Monday, February 27, 2017

SULITNYA JADI PEREMPUAN



http://www.konde.co/2017/02/sulitnya-jadi-perempuan.html



Luviana- www.konde.co


Apakah anda takut ke dokter? Apa yang anda bayangkan jika anda ke dokter?

Ternyata tak semua orang takut ke dokter. Teman saya yang rajin mengecek kesehatan, tak pernah takut ke dokter. Ia malah pengin tahu kondisi badannya- apakah baik-baik saja atau ada sakit yang tidak bisa dirasakannya?

Saya kebalikannya. Saya paling takut ke dokter. Membayangkan alat-alat kedokteran, menjumpai dokter berpakaian putih harum, duh saya paling takut.

Kira-kira seminggu lalu, saya ke dokter. 3 hari saya tidak tidur karena membayangkan harus masuk ke rumah sakit. 3 hari?

Saya cerita ke salah satu sahabat saya soal saya yang gak bisa tidur 3 hari karena harus ke dokter ini. Tapi ternyata, teman saya tidak kaget. Malah salah satu temannya-katanya, sampai pingsan ketika sampai rumah sakit saking takutnya ketemu dokter.

Hah? Jadi ada yang lebih takut dibandingkan saya?

Disana, di rumah sakit, saya juga mendapat banyak cerita dari teman-teman perempuan saya, pasien perempuan lain yang takut ketika akan papsmear dan cek payudara (mamografi dan USG). Ada yang tak bisa tidur seperti saya, ada yang sudah sampai rumah sakit lalu pulang lagi karena takut, dan ada yang ke kamar mandi terus-terusan karena takut. Dan yang terakhir, sampai ada yang pingsan.

Apalagi ketika banyak artikel yang menulis tentang kanker payudara dan kanker rahim menjadi penyebab tertinggi kematian perempuan di Indonesia. Semua artikel ini makin membuat kami tak bisa tidur. Yang pingsan, jadi tak bangun-bangun karena ketakutan.

Lebih-lebih ketika kami tahu bahwa salah satu penyebab penyakit ini adalah naik turunnya hormon estrogen yang memang ada penjelasannya, tapi belum jelas bagaimana cara mencegah naik turunnya. Ini saya cuplik dari artikel kesehatan tentang hormon estrogen:

“Jika stress dan Estrogen berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan segudang gejala dan efek yang tidak menyenangkan. Sayangnya, masih banyak yang belum mengathui, padahal ini sering terjadi terutama selama transisi menopause. Berikut adalah beberapa gejala yang paling sering dialami ketika kelebihan hormon estrogen. Kaki kram Payudara nyeri Peningkatan berat badan Fibroid rahim Mual dan muntah Penurunan gairah seksual Menstruasi yang tidak teratur.”

“Namun ketika kekurangan estrogen tanda dan gejala kekurangan hormon estrogen dapat bervariasi dan mungkin tergantung pada seberapa berat rendahnya kadar estrogen pada seorang wanita. Beberapa tanda dan gejala kekurangan hormon estrogen termasuk gangguan tidur yang dapat menyebabkan kelelahan ekstrim di siang hari, ketidakmampuan untuk fokus. Gangguan tidur ini mungkin akibat dari kombinasi jantung berdebar-debar, hot flashes, berkeringat di malam hari, dan menggigil dingin. Gejala lain akibat hormon estrogen yang rendah yaitu nyeri sendi , sakit kepala, kulit kering dan vagina mengering, tulang menjadi rapuh dan mudah patah, meingkatnya resiko infeki kandung kemih. Setiap kombinasi dari tanda-tanda dan gejala estrogen rendah ini dapat menyebabkan depresi berat.”

Nah sayangnya menurut sejumlah dokter, belum ditemukan cara bagaimana mencegah agar kita tidak kelebihan dan kekurangan hormon estrogen ini. Hanya ada saran: yang penting banyak makan buah dan olahraga cukup. Lainnya, tak boleh stress.

Duh, tak boleh stress dan berpikir berat? Kebanyakan perempuan di Jakarta sudah berpikir sejak bangun pagi. Menghadapi macet yang tak terkira, memikirkan ini itu dan banyak hal.
Susahnya jadi perempuan.

Tak boleh stress karena akan sakit, harus hidup teratur agar hormon estrogennya seimbang, harus banyak makan buah dan cukup olahraga untuk menjaga hormon.

Teman saya menyarankan agar kita punya waktu untuk sharing. Untuk kontemplasi, sekedar bercerita dengan sesama perempuan, agar bisa saling meringankan beban, agar hormon estrogen kita tidak turun naik.

Semoga ini berhasil, bagi saya dan bagi perempuan lain, yang takut ke rumah sakit dan berpikir macam-macam setiap melihat baju putih dokter.

(Foto/ Ilustrasi: pixabay.com)

Wednesday, January 25, 2017

5 Tipe Pria yang Sebaiknya Tidak Dinikahi


Jakarta - Anda jomblo dan sedang mencari pasangan? Sebelum benar-benar memutuskan untuk berhubungan serius dengan seorang pria sebaiknya kenali dulu sifatnya. Ada beberapa tipe pria yang sebaiknya tidak dinikahi karena bisa membuat pernikahan tidak sehat ke depannya. Seperti apa tipe pria yang maksud?

1. Suka Flirting
Apa Anda termasuk wanita yang suka dengan tipe pria badboy? Sebaiknya tidak menikah dengan pria tipe badboy termasuk suka flirting kepada banyak wanita. Pria seperti ini biasanya lebih suka gombal dengan mengatakan 'Aku hanya mencintai kamu, cuma kamu satu-satunya, atau aku tidak bisa hidup tanpamu'.

Lihat bagaimana dia memperlakukan wanita lain. Ketika dia suka bermain mata walau hanya dengan pelayan restoran atau bahkan sahabat Anda, hindari berhubungan serius bersama pria tersebut. Karena ada kemungkinan Anda hanya obsesi atau mainannya.

2. Kekanak-kanakan
Punya pacar yang kekanak-kanakan terkadang suka 'makan hati'. Apa kekasih sering tidur lebih dari 10 jam sehari? Lebih mementingkan game online daripada Anda? Atau menghabiskan uang orangtua hanya untuk membeli benda kesukaannya? Pria yang belum dewasa seperti ini sebaiknya tidak diseriuskan. Jika Anda mempunyai sifat yang lebih dewasa, sikapnya akan menjadi beban ke depannya. Maka dari itu, saat ingin serius hindari tipe pria yang tidak dewasa.

3. Mr Always Right
Apa Anda pernah berurusan dengan pria yang cocok akan julukan 'Mr Always Right'? Jika iya, sebaiknya tidak berhubungan serius dengan pria seperti ini. Pria tipe ini biasanya tidak mau kalah dalam hal apa pun termasuk dengan kekasihnya. Saat berdebat atau membicarakan sesuatu dia ingin selalu unggul. Tidak hanya itu, pria tipe ini juga terkadang tidak bisa mengontrol emosinya sendiri.

4. Posesif
Bagaimana Anda bisa memiliki hubungan asmara yang sehat kalau kekasih sangat posesif? Dia selalu mengatur hidup Anda mulai dari pakaian sampai cara bergaul. Ini bisa membuat hidup seperti di neraka. Hubungan yang tidak dilandasi kepercayaan akan sulit untuk bisa harmonis.

5. Tukang Kritik
Pria tipe ini akan membiarkan Anda melakukan segala hal yang Anda sukai. Namun Dia juga akan selalu memberikan komentar pada setiap hal yang Anda lakukan. Mulai dari pilihan busana hingga menu makan di restoran bisa mendapat kritikannya. Mungkin sesekali atau dua kali Anda akan merasa senang karena pertanda dia perhatian. Bagaimana kalau setiap kencan selalu dikritik? Ini akan membuat hubungan tidak sehat. (aln/kik)

Wednesday, January 18, 2017

KONVENSI PENGHAPUSAN DISKRIMINASI PEREMPUAN CEDAW. APAKAH ITU?



http://www.konde.co/2017/01/konvensi-penghapusan-diskriminasi.html

Luviana – www.Konde.co

1. Apakah Konvensi CEDAW itu?

CEDAW merupakan sebuah konvensi perempuan yang diinisiasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berisi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita atau Konvensi CEDAW (Convention On The Elimination of All Forms Discrimination Against Women). 


2. Apakah Indonesia sudah meratifikasi konvensi ini?


Pemerintah Indonesia pada tahun 1984 sudah meratifikasi CEDAW. Kemudian ratifikasi ini tertuang melalui Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984. 


3. Apa implikasinya untuk perempuan Indonesia?

Setelah meratifikasinya, maka pemerintah konsekuensi dalam pelaksanaan konvensi ini, yaitu pemerintah harus menjamin tidak adanya diskriminasi terhadap perempuan di bidang sipil,politik, ekonomis, sosial dan budaya. Intinya prinsip non-diskriminasi harus menjadi landasan pemerintah dalam merancang kebijakan, program dan pelayanan publik untuk perempuan


4. Bagaimana kondisi perempuan setelah pemerintah melakukan ratifikasi CEDAW?


Dalam catatan Cedaw Working Group Indonesia (CWGI) sebuah jaringan organisasi masyarakat sipil dalam pemantauan terhadap pelaksanaan CEDAW di Indonesia pada tahun 2010, setelah 26 tahun pelaksanaan pemerintah Indonesia belum melaksanakan CEDAW dengan maksimal. Mari mengamati perkembangan dalam puluhan tahun ini, bahwa ratifikasi CEDAW yang seharusnya menjadi landasan hukum dalam merumuskan kebijakan nasional, faktanya masih ditemui  (bahkan semakin banyak) produk UU (undang-undang) dan peraturan daerah yang bertentangan dengan konvensi CEDAW.


5. Apa saja produk hukum yang bertentangan dengan CEDAW dan mendiskriminasi perempuan Indonesia?

Produk hukum yang bertentangan tersebut antara lain: UU Pornografi no 44 tahun 2008, UU Perkawinan No 1 tahun 1974, Perda no 8 tahun 2007 tentang pelarangan prostitusi di Tangerang dan KUHP juga banyaknya peraturan daerah yang mengkriminalisasi perempuan. Beberapa produk hukum ini seringkali digunakan sebagai rujukan dan landasan dalam menetapkan peraturan dan menyelesaikan persoalan. Hasilnya? Tentu saja beberapa memiliki ‘aroma’ diskriminatif’.


6.Selain produk hukum yang rentan ‘aroma’ diskriminatif , apalagi kondisi dan situasi yang mendiskriminasi perempuan?

Beberapa fakta membuktikan bahwa terjadi situasi diskriminasi terhadap perempuan yang masih tinggi tingkat kasusnya, misalnya: kekerasan terhadap perempuan dan perdagangan perempuan (trafficking). Selain itu dalam akses dan partisipasi pembangunan, keterwakilan perempuan dalam jabatan publik yang masih rendah serta kesertaan dalam perencanaan pembangunan masih perlu ditingkatkan.

Dalam bidang kesehatan, angka kematian ibu yang masih saja tinggi dan pemenuhan kebutuhan kesehatan reproduksi yang terjangkau, seperti pap smear juga belum terpenuhi. Segi ketenagakerjaan, upah perempuan yang berbeda dan penempatan posisi yang rentan diskriminasi masih banyak ditemui.


7. Apa yang harus dilakukan dengan kondisi ini?


Dibutuhkan komitmen yang tinggi dan konsisten dari stakeholder/pengambil keputusan terhadap pembangunan dalam menjalankan ratifikasi CEDAW ini, sehingga fakta dan situasi diskriminasi terhadap perempuan melalui kebijakan, produk hukum dan yang lainnya bisa diminimalkan.



(Disadur dari: https://cwgi.wordpress.com/2010/07/19/cedaw-dan-komitmen-indonesia/)