Friday, November 28, 2008

Kekerasan Dalam Pacaran





Kekerasan Dalam Pacaran

Oleh: Titiana Adinda

Jatuh cinta berjuta rasanya. Itulah pepatah yang mungkin juga ada benarnya. Sampai-sampai meskipun pacar kita melakukan kekerasan kepada kita seperti memukul, menampar, memaksa berhubungan seksual, bahkan meminjam uang tanpa pernah mengembalikan kita pasrah saja. Sekarang saatnya mengatakan tidak jika itu dilakukan oleh pacar kita. Baru pacaran aja sudah berani melakukan kekerasan, gimana kalau nikah nanti?

Ingatlah:
• Kekerasan terjadi bukan salah kamu
• Kamu tidak patut mendapat kekerasan
• Kamu tidak dapat mengubah perilaku kasar/perbuatan kekerasan seseorang
• Bertahan dengan kekerasan tidak akan menghentikan kekerasan
• Jika kamu tetap ingin bertahan, buatlah perencanaan yang membuat diri kamu aman dari kekerasan berikutnya

Kenalilah pacar kamu jika dia adalah pelaku kekerasan:

Tanda-tanda kalau pacar kamu adalah pelaku kekerasan:
- Dia sangat cemburu buta kepada kamu
- Ingin tahu keberadaan kamu setiap waktu
- Marah jika kamu menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman
- Menyalahkan kamu dan orang lain atas kesalahan dirinya
- Memperlakukan kamu dengan penuh kekerasan

Apa yang harus kita tahu dari pelaku kekerasan?
- Dia mencoba mengisolasimu dari keluarga dan teman-teman
- Dia menyangkal kebiasaannya melakukan kekerasan
- Dia mengontrol penuh perilakumu
- Dia menyalahkan korban
- Dia selalu mengurangi pertemuan kamu dan teman-teman serta keluarga kamu
- Dia kadangkala minim kepercayaan dirinya
- Dia kemungkinan besar pernah menyaksikan kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya atau menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga

Tips aman kamu berpacaran :
- Janganlah berpacaran hanya berduaan dalam tempat yang sepi
- Hindarilah hubungan seksual sebelum menikah karena banyak merugikan perempuan
- Berani untuk menolak kemauan pelaku jika dia mengajak kamu berhubungan seksual
- Jangan sekali-kali percayakan ATM/Buku Tabungan kamu kepadanya
- Jangan percaya 100% pada ucapannya
- Lakukan visum et repertum di Rumah Sakit kalau luka kamu dikarenakan kekerasan
- Pelajari ilmu beladiri Self Defense For Women (Pertahanan Diri untuk Perempuan) untuk berjaga-jaga kalau kekerasan terjadi pada kamu

Ok teman-teman, jadi mulai sekarang berpacaranlah dengan cara yang sehat. Lebih baik menjomblo daripada kamu berpacaran tetapi jadi korban kekerasan. Buat kamu yang telah menjadi korban kekerasan dalam pacaran ini. Kamu bisa berkonsultasi dengan para psikolog di lembaga perempuan di antaranya:
1. Yayasan Pulih, Telpon: 021-78842580 / 021-9828639, Fax: 021-78842580
Hotline Konseling: 08881816860
2. Mitra Perempuan Telp/fax: 021-8291708 /
Hotline: 021-83790010.
3. Pusat Krisis Terpadu RSCM. Telp: 021-316 2261

Tenang aja biaya konsultasinya gratis koq! Jadi jangan ragu ya untuk datang berkonsultasi. Semoga gaya berpacaranmu sehat ya? Dan jauh dari kekerasan dalam pacaran. Lebih baik menjomblo deh daripada terikat dengan pacar yang suka melakukan tindak kekerasan kepadamu.

***TA***

Thursday, November 27, 2008

Waduh blogku ini dapat award (",)

Waduh aku kaget bgt ternyata blogku yang di http://titiana-adinda.blogspot.com dapat award dari PKBI Yogya sebagai pemenang ke-3. Aku gembira bgt karena tidak menyangka blogku akan mendapatkan award. Padahal kalo tau aku belajarnya waktu pertama kali bikin blog susahnya minta ampun. Terima kasih untuk mbak Riana Puspasari yang sudah amat berjasa karena memberikanku buku-buku tentang bagaimana memodifikasi blog.

Blogku masih jauh dari sempurna, tapi kalau isinya bermanfaat aku senang. Artinya aku bisa menyampaikan informasi ttg kekerasan terhadap perempuan, aktivitas PKT RSCM, buku-buku tulisanku, bahkan tak jarang curhatan hatiku. He..He..

Makasih bgt ya untuk PKBI Yogya. Semoga award ini bisa memotivasiku untuk banyak memuat isu tentang kekerasan terhadap perempuan. Terima kasih byk bgt...

Lihat beritanya di: http://cahandong.org/2008/11/27/penerima-pkbi-blog-award.html

Tuesday, November 25, 2008

Ada pihak keberatan dengan wawancaraku di The Jakarta Post dan Republika

Ada pihak keberatan dengan wawancaraku di The Jakarta Post dan Republika


Rupanya ada pihak yang keberatan dengan wawancaraku di The Jakarta Post dan Republika. Mereka tidak merasa memecatku dan merasa membayarkan pesangonku. Padahal kisah aslinya adalah aku mesti berjuang dulu selama 15 bulan baru aku diberi pesangon. Menyiksa bukan 15 bulan menunggu? Padahal ketika itu aku sedang sakit parah. Untung masih kusimpan sms-sms dan email rayuan agar aku tidak mengugat mereka. Walaupun aku akhirnya mendapatkan pesangon itu karena aku berani menguggat mereka. Itupun aku mengunakan jasa pengacara. Tak tahu bagaimana ceritanya kalau aku berjuang sendirian. Untunglah ada kawan pengacara yang berbaik hati mau menolongku. Aku benar-benar sakit parah ketika itu.

Memang rasanya sakit sekali bagai teriris hati ini. Aku bahkan belum bisa melupakan peristiwa itu. Meskipun setiap hari aku berdo’a kepada Tuhan agar segera bisa melupakan peristiwa yang panjang dan melelahkan tersebut. Aku heran dengan pandangan mereka kepadaku. Sehingga perspektif kemanusiaan melihat kawannya sedang sakit keras tidak ada sedikitpun rasa kasihan. Padahal aku tidak masuk kerja karena tidak ingin menularkan sakitku yang menular ini kepada mereka. Tidakkah mereka mengetahuinya kalau penyakit yang aku idap ini menular?

Sudahlah semua sudah masa lalu, aku ingin sekali melupakannya tetapi tidak untuk memaafkannya. Biar nanti di pengadilan Tuhan semuanya akan jelas terlihat siapa yang menjadi korban sesungguhnya.

Kini aku bahagia dengan hidupku, walaupun bayang-bayang masa lalu masih menghantuiku. Tetapi aku telah terlahir menjadi orang baru. Aku sedang berusaha melupakan peristiwa paling menyakitkan dalam hidupku. Do’akan aku...

Friday, November 14, 2008

Nulis True Story Kanker Usus

Besok pagi Insya Allah aku dan mbak Riana akan ke suatu tempat dan akan wawancara pasien kanker usus yang luar biasa tegarnya. Ini adalah pertemuan keduaku dengannya. Aku deg-degan mau wawancara dengannya. Nggak tahu ya koq bisa begitu. Kondisi pasien sudah sangat mengkhawatirkan. Buang air besarnya sudah melalui perutnya karena anusnya sudah dioperasi. Katanya dokter sudah memvonisnya ajal akan menjemputnya dalam waktu tidak lama lagi. Ya Allah berikanlah tempat terbaikmu untuknya, ampuni dosa-dosanya, amin. Semoga besok aku akan tegar mewawancarainya untuk kemudian menulisnya bersama mbak Riana dalam sebuah buku. Amin