Friday, January 27, 2012

Kenali Ciri Pria Berpotensi Kasar Selama Pacaran

http://lifestyle.okezone.com/read/2010/10/20/197/384374

Kenali Ciri Pria Berpotensi Kasar Selama Pacaran

Adhini Amaliafitri- Okezone


SAAT jatuh cinta, kita bisa terbuai dan rela melakukan apapun demi si dia. Tapi bila tidak diberi batasan, kita bisa menjadi korban kekerasan dalam pacaran.

Kekerasan dalam pacaran tidak hanya dalam bentuk pemaksaan hubungan atau kontak seksual, tetapi bisa juga terjadi secara fisik dan emosional. Kekerasan dalam bentuk fisik bisa terjadi melalui tindakan memukul, menampar, menjambak, mendorong, menendang, sampai mencekik kekasih. Sementara kekerasan emosional bisa dengan mengeluarkan kata-kata kasar, bentakan, ancaman, pemaksaan kehendak, penghinaan, serta mempermalukan pasangan di depan umum.

Sallika NS, jurnalis lulusan FKG UI lewat bukunya Serba-Serbi Kesehatan Perempuan menjabarkan sikap pria pelaku kekerasan dalam pacaran. Apa saja ciri-ciri mereka?

Temperemental

Mereka cenderung mudah marah dan naik pitam bila kekasihnya melakukan kesalahan atau sedang cemburu. Mereka bisa menjadi sangat kasar, terkadang juga ringan tangan untuk memukul.

Emosinya tidak stabil

Emosinya mudah berubah. Kadang baik dan manis sekali, tetapi kadang bisa mengamuk dan marah besar, yang bisa berujung pada kekerasan fisik.

Sangat posesif

Umumnya mereka menginginkan seluruh waktu dan perhatian Anda hanya untuk dirinya karena mereka sangat pencemburu dan mudah curiga. Secara perlahan, mereka mulai membatasi dan menarik Anda dari lingkungan teman-teman, bahkan keluarga Anda sendiri.

Bermulut manis

Mereka pandai berkata-kata dan merayu kekasihnya. Bahkan setelah melakukan kekerasan, mereka akan berubah “manis” dan memohon ampun dengan segala cara agar kekasih hati mau memaafkan. Umumnya, wanita terbuai dan memaafkan, padahal setelah itu mereka bisa melakukan kekerasan kembali, mungkin lebih parah dari sebelumnya.

Tipe pria seperti ini bisa melakukan apapun bila sudah terbakar emosi atau cemburu buta. Baru jadi kekasih saja siksaan sudah terjadi, apalagi kalau sudah menikah. Tentu, siksaan akan terus berlanjut. Banyak sudah korban-korban kekerasan yang dilakukan oleh kekasih sendiri, dari mulai ringan, luka berat, sampai kematian akibat ulah sang pujaan hati yang mengaku sangat mencintai pasangannya. (ftr)