Tuesday, July 10, 2007

Protes thd acara EXTRAVAGANZA - TRANS TV


Protes thd acara EXTRAVAGANZA - TRANS TV


Tadi malam (Senin,9 Juli 2007) aku tidak sengaja menonton acara Extravaganza di TRANS TV.Alangkah kaget dan kecewanya ketika menonton acara komedi ini?Kenapa?

Karena di salah satu sesi acara komedi tersebut ditayangkan sesi parodi dari acara “Fenomena” yang diplesetkan menjadi acara “Fenomenor” yang dibawakan oleh Aming.

Kata2 pengantar dari Aming sebagai presenter acara Fenomenor itu sungguh mengecewakan dan keterlaluan, “Fenomenor” sedang membahas tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Aming berkomentar “Kekerasan Dalam Rumah tangga tidak selalu membawa kesengsaraan bagi korban tetapi juga dampak kesenangan bagi korban” lalu ditayangkanlah gambar bagaimana sebuah keluarga yang terdiri dari ayah,ibu dan satu orang putranya laki-laki di pukul kepalanya oleh sang ayah dengan sebuah tongkat kayu dan batu bata merah dan tentu saja ibu dan anak tersebut pingsan.Tapi sang ayah malah tertawa dan bilang keduanya telah berhasil lulus dan naik tingkat sehingga berhak atas sabuk kuning karateka.

Aduh ya ampun aku kaget banget menontonnya jelas-jelas hal itu sebuah kesalahan.Karena budaya kekerasan tidak boleh dipublikasikan apalagi kekerasan dalam rumah tangga.Dan Trans-TV juga tidak bijak tetap menanyangkan acara tersebut seolah-olah Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah persoalan sepele yang bisa dijadikan parodi untuk ditertawakan bersama.

Apakah tim kreatif Extravagansa tidak peka terhadap perasaan perempuan korban yang pernah mengalami peristiwa tersebut?Kemana sih kecerdasan tim kreatif Extravagansa ditempatkan?Sehingga dengan teganya memparodikan kesengsaraan dan penderitaan perempuan dan anak korban kekerasan?Itu sama sekali tidak lucu bagiku.Kekerasan Dalam Rumah Tangga bukan seharusnya dijadikan bahan lelucon bagi acara parodi sekalipun.

Siapa bilang kalau menjadi Korban Kekerasan mendapatkan kesenangan.Tidak ada sama sekali!!!.Semuanya hanya akan membawa dampak luka fisik dan luka bathin serta efek trauma yg besar bagi para perempuan dan anak korban kekerasan.

Melihat masih banyaknya jurnalis (khususnya jurnalis TV) yang bias gender dan tidak memperhatikan hak-hak perempuan dan anak korban kekerasan aku menghimbau:

1. Kepada Pimpinan TRANS TV untuk mengevaluasi tim kreatif acara Extravaganza dan mawas diri terhadap tayangan-tayangan mereka yang bias gender dan tidak memperhatikan hak-hak perempuan dan anak korban kekerasan.Hal ini juga berlaku kepada TV-TV lainnya di Indonesia.

2. Meminta sikap Komisi Penyiaran Indonesia agar lebih proaktif menegur bahkan memberhentikan tayangan-tayangan TV yang bias gender dan tidak berpihak kepada perempuan dan anak korban kekerasan.

3. Meminta kepada Lembaga Pendidikan Tinggi Jurnalisme/Penyiaran, Asosiasi Televisi Swasta Indonesia,AJI (Aliansi Jurnalistik Independen) untuk lebih giat lagi menyelenggarakan pelatihan tentang gender,kekerasan terhadap perempuan termasuk didalamnya kepentingan perempuan dan anak korban kekerasan.

Demikianlah surat protes ini aku buat.Karena rasa keprihatinanku yang mendalam terhadap mutu penyiaran TV indonesia yang masih sangat bias gender dan bermuatan kekerasan terhadap perempuan.Apalah artinya surat protes ini yang datangnya hanya dari seorang penonton TV saja tanpa kesadaran dan dukungan anda semua,pemirsa TV.

Dan untuk yang terhormat mas Satrio Arismunandar tolong sampaikan surat protes aku ini kepada teman sejawat anda yaitu para anggota Tim Kreatif Extravaganza-Trans TV.Dan mohon surat ini dimasukkan kedalam milis internal Trans-TV.Terima kasih banyak mas untuk bantuan dan pertolongannya.Terima kasih.

Jakarta,10 Juli 2007

Salam hangat,

Titiana Adinda (Dinda)

0815-1609391

15 comments:

Anonymous said...

Setuju Mbak...acara-acara yang bias gender dan sarat dengan muatan yang gak mendidik harus kita lawan. Kalau stasiun tv tidak perduli dengan kekecewaan kita sebagai pemirsa, ya apa boleh buat secara bersama-sama mari kita tekan tombol OFF di remote tv kita.
Salam....

Anonymous said...

iya tuh mba adinda, saya jg ga setuju dengan acara2 TV sekarang, karena mereka hanya mementingkan dari segi bisnisnya saja, sepertinya mereka tidak tau ( atau pura2 tidak tahu) apa dampak dan akibat dari acara2 yang mereka tayangkan, apa lagi sebuah tayangan kekerasan yg di kemas menjadi acara parodi seperti itu, buat saja email teguran kepada pihak trans TV dan kepada pihak2 yg berwenang dalam hal tersebut.

Anonymous said...

saya mendukung protes ini..

Mari kirimkan protes Dinda ini ke: extravaganza@transtv.co.id
public.relations@transtv.co.id

serta kirim pengaduan ke KPI:
http://www.kpi.go.id/index.php?categoryid=27

Yuk Ah...

Anonymous said...

http://antosalafy.wordpress.com/2007/03/23/hancurkan-televisi-dari-rumah-kalian/

Anonymous said...

Saya sepakat protes ini, boleh nggak saya tampilkan juga sebagai protes berantai di blog saya juga bu.

Salam

Anggara

Titiana Adinda said...
This comment has been removed by the author.
Titiana Adinda said...

Buat mas Anggara silahkan saja tulisan saya ini dimasukkan kedalam blog anda.Terima kasih banyak ya buat bantuan dan pertolongannya. ;-)

Titiana Adinda said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

saya cukup kaget dengan tulisan mbak..
mbak, ada beberapa hal yang tidak bisa kita liat hanya dari satu persepsi...
Seperti kata Ryu-Tri, terkadang tingkat intelegensi mempengaruhi cara kita berfikir. Coba kita tidak berpikir dangkal dan hanya sekedar menyalahkan orang lain...
tapi terima kasih atas tulisannya...

Anonymous said...

Terlalu sensi.. dan kayanya hidupnya terlalu ribet.

kalo dunia entertainment dlm hal ini hiburan komedi, di lihatnya serius, ya ga masuk ke logika emang.
kalo di studio transtv pada ketawa.. berarti mksd 'nyindir' dan lucu nya kena.. lain masalah kalo satu studio diem semua. brarti ga lucu sama sekali.

Anonymous said...

Itu hanya komedi. Cerita komedi anggaplah hanya komedi. Tak lebih. Jangan dianggap berlebihan.

Hani said...

Dear Mba,
Setuju dengan Mba. Stasiun TV musti lebih pintar dalam menayangkan tema-tema komedi. Yang menonton bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Na'udszubillah min Dzaalik, jangan sampai anak-anak kita didik dalam lingkungan rumah yang baik, tetapi malah mengenal hal-hal yang ga baik dari kotak televisi itu.
Thanks Mba.

PENGGEMAR MUSIK said...

ADEGAN TONJOK JUNGKRAKAN DIALOG DENGAN KATA KATA JOROK LEMPAR SEPATU DULU PERNAH DILAKUIN OLEH SENIMAN SRIMULAT DAN PERNAH DITEGUR ....DAN PATUH TAPI KINI ADA LAGI DILAKUIN LAGI ANEHNYA ....PENONTON SENENG SAMPE MUNCRAT AIR MATANYA.APA SUDAH HILANG SCIENCE OF HUMORNYA ATAU TERBIASA DG LINGKUNGAN KERASAN PERILAKU TSB BIASANYA DIREALITA KEHIDUPAN SARU KURANG BAGUS DILAKUKAN BAGI ORANG YANG BER ADAB SOPAN ...KAYAK NGGAK ADA KATA KATA YANG BUAT ORANG TERTAWA .....APA LAGI ADEGAN SPT DIATAS.......MANA BISA PROFESIONAL HOUMOR ....POKEKE LAKU JADI DUIT KATANYA....

PENGGEMAR MUSIK said...

ADEGAN TONJOK JUNGKRAKAN DIALOG DENGAN KATA KATA JOROK LEMPAR SEPATU DULU PERNAH DILAKUIN OLEH SENIMAN SRIMULAT DAN PERNAH DITEGUR ....DAN PATUH TAPI KINI ADA LAGI DILAKUIN LAGI ANEHNYA ....PENONTON SENENG SAMPE MUNCRAT AIR MATANYA.APA SUDAH HILANG SCIENCE OF HUMORNYA ATAU TERBIASA DG LINGKUNGAN KERASAN PERILAKU TSB BIASANYA DIREALITA KEHIDUPAN SARU KURANG BAGUS DILAKUKAN BAGI ORANG YANG BER ADAB SOPAN ...KAYAK NGGAK ADA KATA KATA YANG BUAT ORANG TERTAWA .....APA LAGI ADEGAN SPT DIATAS.......MANA BISA PROFESIONAL HOUMOR ....POKEKE LAKU JADI DUIT KATANYA....

cleananglingpledge said...

Thanks for your article, quite useful piece of writing.