RESENSI BUKU
Judul Buku : Cinta di Tanah Haraam
Penulis : Nucke Rahma
Penerbit : Onblos Creative Mandiri
Halaman : xvi + 676 Halaman, 20 cm
Tahun Terbit : Januari 2015
Genre : Novel Islami
Haruskan Cinta Ini Kompromi?
Oleh: Titiana Adinda
Pernikahan Khumairah dengan Zidan sudah masuk tahun ke-5, tetapi belum
juga dikaruniani anak. Dari sinilah persoalan rumah tangganya bermula. Pada
kesempatan menunaikan ibadah haji inilah dia bermunajat dengan penuh harap
kepada Allah SWT agar bisa mengandung dan melahirkan anak kandung.
Selama
menunaikan ibadah haji kali ini, Khumairah kerap kali ditinggal sendirian oleh
suaminya dengan alasan beribadah lebih di tanah suci sehingga kerap kali
tertidur di lokasi ibadah. Khumairah tidak protes sebab dia tahu kesempatan
berhaji adalah waktu yang terbaik untuk melakukan ibadah dan itu hak Zidan
sebagai manusia untuk mendekatkan diri pada Rabbnya.
Sampai suatu
ketika Khumairah mendapati kenyataan dia melihat Zidan sedang berjalan mesra
dengan perempuan lain di sebuah toko perhiasaan saat Khumairah hendak
memperbaiki gelang miliknya yang rusak di toko perhiasaan langganan di Medinah.
Hancur lebur
perasaan Khumairah menyaksikan itu. Tapi dia tidak ingin merusak ibadah
hajinya. Amarahnya ditahannya. Dia harus menerima kenyataan bahwa suaminya
sudah menduakannya. Mungkin karena dirinya tidak bisa memberinya anak sehingga
suaminya mencari perempuan lain yang lebih subur, begitu pikir Khumairah.
Khumairah tidak
sendirian menyaksikan pengkhianatan suaminya, dia melihat hal tersebut bersama
Gibran. Laki-laki Indonesia keturunan Arab yang menolongnya saat Khumairah
pingsan ketika mencari-cari Zidan yang tidak pulang ke hotel tempat mereka
menginap beberapa hari sebelumnya. Khumairah amat marah pada Zidan sekaligus
menyalahkan dirinya sendiri. Khumairah menjadi dingin ketika berhadapan dengan
Zidan setelahnya. Dia menunggu saat yang tepat untuk menyampaikan amarahnya
atas perselingkuhan suaminya.
Beberapa hari
kemudian, Khumairah menolong seorang perempuan yang terhimpit di lautan manusia
saat di masjidil haraam. Refleks Khumairah menolong perempuan tersebut.
Perempuan tersebut sangat lemas dan mengaku sangat pusing hingga akhirnya
pingsan. Khumairah membawanya ke rumah sakit terdekat. Khumairah terkejut,
karena perempuan yang ditolongnya adalah perempuan yang dilihatnya bermesraan
dengan suaminya. Tetapi naluri kemanusiaan mengatakan dia harus menolong
perempuan tersebut. Sampai Humairah tahu perempuan itu sedang hamil anak dari
Zidan.
Hal itu makin memaksanya untuk lebih kompromi dengan keadaan, bahwa
suaminya akan memiliki anak meski bukan dari rahimnya. Rasanya tak sampai hati
dia mempertanyakan dan mempermasalahkan perselingkuhan suaminya karena dia tahu
suaminya amat menginginkan anak.
Sampai tiba di
Jakarta Khumairah justru disibukkan oleh aktivitasnya sebagai dokter spesialis
kandungan. Jadwal praktek dan banyaknya pasien yang harus ditanggani membuatnya
sejenak lupa akan pengkhiatan suaminya. Sampai suatu hari dia mendapati Viola
selingkuhan suaminya menjadi pasien untuk memeriksakan kandungannya. Viola
memang sengaja mencari tempat praktek Humairah yang dikenalnya bernama dokter
Ira. Dengan perasaan berkecamuk, dia wajib melakukan tugasnya sebagai dokter
kandungan untuk memeriksa kandungan Viola hingga melahirkan nanti.
Saat Viola
melahirkan, kondisi abnormal terjadi. Viola mengalami pendarahan hebat.
Akhirnya Viola harus mengoperasinya walaupun dengan resiko kematian pada Viola.
Tetapi Khumairah amat yakin bisa menyelamatkan Viola dan bayinya. Saat
melahirkan itulah saat paling menyedihkan baginya karena mau tidak mau dia
harus bertemu dengan Zidan ayah dari anak tersebut.
Zidan kaget luar
biasa mengetahui Khumairah lah dokter yang membantu Viola istrinya juga untuk
melahirkan. Babak baru kehidupan pernikahan Khumairah dengan Zidan terjadi.
Zidan merasa bersalah meskipun itu tidak disampaikan kepada Khumairah. Akhirnya
mereka bertengkar dan memutuskan bahwa Zidan harus menceraikan Khumairah.
Pantang bagi Khumairah untuk meminta cerai walaupun dia telah tersakiti.
Akhirnya
perceraian pun terjadi. Khumairah kini sendiri. Setelah masa Iddah Khumairah
pergi ke Lombok bersama rekan-rekan sejawatnya. Di sana dia bertemu dengan
Gibran, lelaki yang menolongnya saat pingsan di tanah haraam sekaligus menjadi
saksi perselingkuhan Zidan. Gibran bahagia bukan kepalang, dia memendam
kerinduan mendalam pada Khumairah.
Mulailah cerita
cinta baru terjadi pada diri Khumairah. Dia bersikap hati-hati pada laki-laki
lain yang bermaksud hendak masuk dalam kehidupannya. Khumairah memiliki dokter
Firly sahabatnya yang setia menjadi tempat curhatnya. Bahkan ketika Gibran
mendekatinya. Tentu saja Firly mendorong Gibran untuk mendekati Khumairah
karena dia melihat Gibran sungguh tepat mendampingi Khumairah.
Sampai suatu
ketika mereka melakukan umroh bersama. Di umroh tersebutlah Gibran meminang
Khumairah. Dia bermaksud menjadi kekasih dan calon suami Khumairah. Gibran
tidak peduli akan status pernikahan Khumairah juga kondisi rahim Khumairah yang
sulit untuk mendapatkan keturunan. Khumairah bersedia menjadi istrinya tetapi
rasanya itu hanyalah mimpi karena Khumirah sudah divonis dokter kanker ovarium
stadium 2.
Saat bersamaan
Zidan juga menunaikan ibadah umroh. Dia sudah bercerai dengan Viola. Karena
Viola merasa bersalah kepada dokter Khumairah yang telah membantu persalinannya.
Viola juga merasa Zidan tidak lagi hangat terhadapnya dan hanya memikirkan
Khumairah saja. Hal itu jelas terlihat dalam sikap sehari-hari Zidan.
Khumairah
terjatuh dan masuk rumah sakit. Khumairah tak sadarkan diri. Saat-saat itulah
hati Gibran terpanggil ingin menikahi Khumairah segera. Gibran menelpon bapak
dan ibu Khumairah untuk memohon restu. Akhirnya terjadilah pernikahan itu.
Gibran berjanji akan merawat Khumairah hingga sembuh dan pulih dari kanker
ovarium yang diidap oleh Khumairah.
Sebagai seorang
yang sudah sangat berpengalaman menulis naskah skenario, Nucke Rahma dengan
sangat baik menulis narasi novel ini. Dia begitu detail menggambarkan situasi
atau mendeskripsikan sesuatu sehingga seolah-olah pembaca melihat dan mengalami
sendiri apa yang terjadi dengan tokoh dalam novel ini. Diksinya pun sangat
baik, sehingga sebagai pembaca novel ini, saya seolah-olah bisa membayangkan
bagaimana tempat dan keadaan saat menunaikan ibadah haji seperti saat ibadah di
Medinah, Mekkah atau berbelanja di Jeddah seperti yang dilakukan tokoh-tokoh
dalam novel ini.
Nampaknya Nucke
Rahma ingin juga mengajak pembaca mengkaji nilai-nilai Islam dengan kerap kali
mengutip ayat Qur’an dan Hadist. Sehingga bila para pembaca adalah seorang yang
religius, saya yakin akan menyukai novel ini. Mengingatkan nilai yang paling
hakiki dari kehidupan bahwa semua hal terjadi karena kehendak-Nya dan kita
harus tetap berbuat baik dan ikhlas dalam menolong terhadap sesama manusia
betapapun itu berat untuk dilakukan. Seperti ketika Khumairah dihadapkan pada
kenyataan dia harus melakukan perawatan kehamilan hingga proses melahirkan
Viola yang tak lain adalah istri kedua suaminya.
Novel ini sangat
baik dibaca oleh umat muslim untuk meniru sosok Khumairah yang tegar, tabah dan
istiqamah ketika menghadapi persoalan hidup. Selalu menyerahkan segala keputusan
terbaik kepada Allah SWT dan selalu meminta lewat do’a agar selalu berada dalam
lindungan-Nya.
Kiranya syi’ar
yang ingin disampaikan Nucke Rahma tentang nilai-nilai kejujuran, ketegaran,
pasrah, dan kesetiaan berhasil tertulis dalam rentetan cerita dalam novel ini.
Membaca novel cukup tebal ini memberikan kenikmatan bagi pembaca. Secara emosi
terbawa perasaan terhadap penderitaan Khumairah tetapi disaat yang sama
merasakan ketegaran hatinya. Novel yang berhasil mengaduk-aduk perasaan saya
sebagai pembaca. Seolah-olah apa yang terjadi pada Khumairah juga terjadi pada
saya sendiri.
Novel ini bisa
dibeli secara online di https://bukubukularis.com/toko/penerbit/onblos/cinta-di-tanah-haraam/
Selamat membaca J