Oleh: @restyamalia
Banyak orang yang mengidamkan berprofesi menjadi penulis. Penulis rupanya menjadi salah satu profesi yang kini dianggap ‘keren’ dan menarik oleh banyak orang. Banyak orang berujar ingin menulis, tetapi tak tahu mau menulis apa. Sering kali keinginan ada, tetapi ide belum datang. Sering kali ide segar ada, tetapi tak tahu bagaimana harus menuangkan, mengembangkan, atau melanjutkan tulisan. Sering kali sudah tahu akan menulis apa, tetapi semangat tiba-tiba mengendur atau bahkan tak ada waktu untuk menulis dikarenakan kesibukan beaktifitas yang lain. Jika sudah seperti itu, mimpi menjadi penulis seperti makin jauh dari angan-angan karena menulis juga membutuhkan latihan.
Seperti yang seorang bijak katakan bahwa menulis itu seperti berlayar. Hanya ada dua pilihan yang bisa dilakukan. Terus berlayar atau berhenti dan mati saja. Berikut ini ada 7 cara yang biasa Dewi Lestari lakukan ketika menulis dan mencari inspirasi. Semoga cara-cara ini akan membantumu juga untuk lebih semangat menulis dan mendapatkan inspirasi.
1. Pastikan Badan Bersih Dan Segar, Sehingga Semangat Untuk Mulai Menulis
Dewi Lestari selalu merasa lebih semangat untuk menulis ketika merasa badanya bersih dan segar. Jadi, sebelum mulai menulis, dia pun mandi dan kemudian mempersiapkan diri untuk bekerja di rumahnya. Dia merasa senang dapat bekerja dekat dengan anggota keluarganya dan menjadikan rumah sebagai kantornya. Seperti yang terlihat dalam gambar yang diambil dari akun Instagram pribadinya, Dewi berujar siap berangkat ke kantor, yaitu rumahnya. Jika kamu merasa malas untuk memulai menulis, pastikan badan bersih dan segar, sehingga kamu lebih semangat untuk menulis dan inspirasi akan lebih mudah untuk didapatkan.
2. Mencari Tempat Dan Suasana Yang Nyaman Untuk Menulis
Dewi mengaku nyaman bekerja di rumah. Inilah gambar Dewi ketika sedang bekerja di rumah. Dia pun bisa menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk duduk dan menulis. Gambar ini diambil ketika dia sedang sibuk menyelesaikan naskah Novel Intelegensi Embun Pagi, seri terakhir dari rangkaian Buku Supernova. Seperti yang dia lakukan di gambar ini, Dewi betah duduk lama dan menyelesaikan tulisannya. Jika kamu ingin menulis dan menghasilkan karya yang sesuai harapan, tempat dan suasana yang nyaman untukmu menulis menjadi salah satu faktor penting yang harus kamu perhatikan.
3. Menciptakan Sudut Nyaman Untuk Memulai Berimajinasi
Dewi senang duduk di sofa seperti ini karena baginya ketika duduk di sofa ini, dia akan dengan mudah berimajinasi. Apalagi sofa diletakkan di sudut nyaman di mana dia pun bisa melihat dan mendapatkan suasana yang inspiratif untuk mendapatkan ide untuk tulisannya. Kamu pun bisa mencoba cara ini. Temukan atau ciptakan tempat yang nyaman dengan suasana yang mendukung untuk mendapatkan ide dan inspirasi untuk menulis. Misalnya, sofa di tepi jendela di mana kamu akan dengan mudahnya melihat luar dan mendapatkan udara segar, tempat duduk di tepi kebun rumah, dan lain-lain.
4. Meletakkan Meja Kerja Menghadap Jendela Di Mana Kamu Bisa Melihat Sesuatu Yang Hijau Atau Langit
Banyak orang melakukan ini untuk mencari ketenangan, melihat pepohonan yang hijau atau memandangi langit. Untuk menulis, hal ini juga baik untuk dilakukan. Ketika dalam suasana tenang dan keadaan sekitar mendukung, inspirasi akan dengan mudahnya datang. Dewi Lestari pun melakukan hal yang serupa. Salah satu tempatnya menulis adalah meja kerjanya yang diletakkan di dekat jendela dengan menghadap ke luar. Dengan posisi seperti ini, Dewi bisa mendapatkan udara segar atau pemandangan yang menenangkan dan mengundang inspirasi untuk datang.
5. Menulis Di Kafe Sambil Mendendengarkan Musik
Dewi pun seringkali memilih sebuah kafe untuk tempatnya menulis. Seperti yang terlihat di foto berikut. Melalui akun instagramnya, Dewi berbagi pengalamannya memilih menulis di kafe setelah 10 hari berpuasa menikmati internet dan bersosial media. Kafe menjadi tempatnya bekerja dan menyelesaikan draft pertama Novel Supernova Intelegensi Embun Pagi. Dewi pun kadang menulis sambil mendengarkan musik. Tapi, dia berujar melalui media sosialnya bahwa dia nyaman mendengarkan musik instrumental karena musik instrumental lebih mengurangi distraksi atau gangguan untuk fokus. Sedangkan musik dengan vocal sering kali membuatnya kurang konsentrasi ketika mendengarkannya sambil menulis. Kamu pun bisa memilih kafe menjadi salah satu tempat untuk membantumu mencari inspirasi dan menulis. Selain itu, mendengarkan musik juga bisa jadi pilihan yang baik untuk menciptakan suasana, membangun mood, dan mengundang inspirasi untuk datang ketika menulis. Tetapi, pilihlah musik yang menenangkan bukan palah membuatmu tidak fokus ketika menulis.
6. Buat Mind Map Atau Rencana Apa Yang Akan Kamu Tulis Dan Lakukan Riset Untuk Tulisanmu
Mind map atau rencana apa yang akan kamu tulis sangatlah perlu dilakukan agar tulisanmu terorganisir. Riset pun perlu dilakukan agar tulisan kamu mendalam dan tak terkesan apa adanya. Jangan sampai orang yang membaca tulisanmu merasa bahwa tulisanmu dangkal karena kamu tidak atau kurang melakukan riset. Apalagi jika yang membaca tulisanmu adalah orang yang lebih memahami atau ahli di bidang yang kamu tulis. Dewi pun melakukan rencana yang matang dengan membuat mind map, rencana, dan riset yang mendalam untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas. Rencana dalam bentuk mind map dibuatnya dimulai dari awal hingga akhir cerita secara detail agar tulisan yang dihasilkannya terorganisir dan terarah. Riset pun dia lakukan dengan berbagai macam cara. Bisa dengan cara datang langsung ke suatu tempat, mewawancarai seseorang, membaca buku, mencari informasi melalui internet, dan lain-lain. Cara ini sangat perlu untuk ditiru oleh kamu yang ingin serius menulis dan menghasilkan tulisan yang berkualitas.
7. Teruslah Menulis Tanpa Memikirkan Pendapat Orang Lain Tentang Tulisanmu. Menulislah Untuk Dirimu Sendiri.
Di setiap event menulis, Dewi Lestari sering berpesan bahwa jika kamu ingin menjadi penulis, maka menulislah. Menulislah untuk dirimu sendiri. Mulailah menulis tentang hal-hal yang kamu suka dan terus rutin menulis. Jangan pikirkan pendapat orang tentang tulisanmu karena hal itu akan membuatmu merasa terbatasi untuk menulis. Setiap orang memiliki selera masing-masing. Pasti akan ada yang menyukai dan tidak menyukai tulisanmu. Tapi percayalah bahwa setiap karya, termasuk tulisan, pastilah memiliki penikmatnya masing-masing. Jadi, yuk terus semangat menulis!