Titiana Adinda [Dinda]

Sunday, February 25, 2024

Penjual Kain Kafan Online

Beberapa hari yang lalu aku mendengarkan ceramah seorang Ustadz di YouTube membahas tentang kematian.

Ustadz tersebut berkata kita harus bersiap jika suatu saat kematian akan datang kepada kita. Maka katanya tingkatkan ibadah, beramal shaleh, dan berbuat kebaikan terhadap sesama.

Sebab kematian bisa datang kapan saja. Mati tidak harus sakit. Banyak orang yang sehat tiba-tiba meninggal dunia.

Ustadz tersebut menceritakan ayahnya sampai mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan membeli kain kafan.

Lalu aku mikir kain kafan dijual online nggak ya? Aku iseng cari di Tokopedia. Lalu aku terkejut betapa banyak yang menjual kain kafan. Dari harga murah sampai yang mahal.

Pertanyaannya kemudian kalo aku mau beli kain kafan apakah ada ukuran tertentu biar pas dengan badanku? Hehehe 😂

Aku bingung soalnya belum pernah kepikiran tentang kain kafan sebelumnya.

Friday, January 26, 2024

Mengenang Hari ini

Mengenang hari ini 20 tahun yang lalu saat aku masuk rumah sakit untuk dirawat karena penyakit meningitis (radang selaput otak). Pada tanggal 26 Januari 2004.

Selama satu bulan lebih dirawat di RS Pusat Pertamina, Kebayoran Baru. Tiga belas hari dirawat di ruang ICU dalam keadaan koma dan sisanya lebih dari tiga minggu di ruang rawat biasa.

Serangan sakit meningitis yang merubah banyak sekali hal dalam hidupku. Kaki dan tangan kananku menjadi lumpuh dan mata kiriku menjadi juling karena bakteri meningitis menyerang syaraf motorikku. Alhamdulillah tangan kananku sekarang sudah pulih 75%.

Selain itu penderitaanku tidak hanya terjadi pada tubuhku saja. Aku harus rela di-PHK dari tempatku bekerja, dan kehilangan atau ditinggalkan teman-teman.

Belum lagi penderitaan psikis yang luar biasa. Keinginan untuk bunuh diri yang kerap kali muncul. Alhamdulillah aku berkesempatan konseling dengan seorang psikolog yang tidak terlalu dekat denganku sebelumnya tetapi mau membantu aku. Konsultasi itu aku lakukan secara online lewat pesan SMS ketika itu.

Mulanya aku duduk di kursi roda, kemudian mulai bisa berjalan dengan tongkat dan rollator. Aku cukup rutin mengikuti fisioterapi saat itu untuk memulihkan kondisiku. Bahkan aku sempat terapi wicara karena omonganku tidak jelas saat baru-baru keluar dari rumah sakit.

Aku bersyukur aku masih bisa survive hingga saat ini. Allah SWT masih memberikan kesempatan kepadaku untuk memperbaiki diriku dengan meningkatkan keimanan dan rasa syukurku terhadap karunia-Nya.

Pesan