Fotografi Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan
Kemarin (Senin, 11 Agustus 2008), aku, teman-teman Jurnal Perempuan, PKT RSCM serta beberapa fotografer berdiskusi soal fotografi korban kekerasan terhadap perempuan. Ini adalah persoalan yang baru di Indonesia. Bagaimana kita mengunakan media foto sebagai alat advokasi kekerasan terhadap perempuan.
Mas Deny membawa satu buah buku judulnya “Living With The Enemy” karya fotografer Donna Ferrato yang memuat foto dan ilustrasi kasus kekerasan terhadap perempuan. Asli bagus banget tuh buku. Salut banget sama yang buatnya...
Ada sebuah pemahaman yang keliru yang beredar di kalangan pendamping korban/women crisis centre bahwa memotret korban adalah tabu. Padahal kalau itu dilakukan dengan cara yang ‘benar’ justru akan membela kepentingan korban kekerasan. Diskusi itu berjalan menarik sekali. Muncul ide-ide dan pemikiran yang bagus tentang fotografi korban kekerasan terhadap perempuan korban. Satu hal yang wajib ditaati oleh pekerja kemanusiaan dan fotografer tersebut adalah bahwa untuk meminta foto korban untuk dipublikasikan harus dengan seijin pihak korban. Korbanlah yang berhak mengatakan iya atau tidak fotonya dipublikasikan....
Diskusi ini masih berjalan, kami akan ketemu enam belas hari lagi. Mudah-mudahan ini akan jadi program advokasi yang menarik. Dan tentunya akan mengundang teman-teman fotografer untuk terlibat dalam kegiatan ini. Belum ada kan fotografer Indonesia yang benar-benar terlibat dan mengerti benar tentang persoalan kekerasan terhadap perempuan? Diharapkan lewat program ini akan hadir fotografer-fotografer Indonesia yang peduli terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan. Ya semoga saja....
Link bukunya Donna Ferrato:
No comments:
Post a Comment