Aku mendengarkannya dirumah.Ini adalah catatanku.Maaf ya kalo catatanku ini tidak sehebat Dennie Sakrie atau Bens Leo ketika membahas seorang karya penyanyi.Maklum lah aku ini kan bukan penggamat dan pemerhati musik cuma pendengar aja.He..He..Jadi tolong jangan dibandingkan ya...Thank you...
Sampul CD Iwan Fals itu berwarna Pink.Aku dengar disalah satu infotainment katanya warna itu kesukaan anak bungsunya Raya.Aduh segitu akomodatifnya Iwan Fals terhadap keinginan anaknya yang menginginkan sampul CD dan Kaset ayahnya diberi warna Pink.Maka kesan kalo Iwan Fals “genit” ada di sampul CD dan Kasetnya tersebut.He..He..Iwan Fals lebih terlihat feminin dgn berani dia memberi warna Pink terhadap kasetnya.Jadi anggapan masyarakat kalo warna Pink itu lebih disukai oleh perempuan itu salah besar.Karena itu tidak terbukti sama sekali di albumnya Iwan Fals.
Terus pemilihan judulnya 50:50 artinya kata Iwan Fals 50 % untuk Cinta dan 50% untuk Kemanusiaan.Memang dibandingkan album sebelumnya kekritisan Iwan Fals lebih ada di album ini misalnya dilagu: Ini Bukan Mimpi,Pulanglah,Rubah, terutama di lagu Negara.Dan tentang cinta juga cukup ada lha.Cuma ya itu pencipta lagu untuk lagu-lagu cinta itu bukan Iwan Fals tetapi orang lain seperti:Bongky,Digo,Dewiq,Pongky Barata,Opick,dll dengan judul antara lain Mabuk Cinta,Masih Bisa Cinta,Yang Tercinta,Tak Pernah Terbayangkan.
Secara musikalitas aku mendengarkan irama semua lagu di album itu nyaris sama.Kecuali di lagu “Mabuk Cinta” yang agak raggae dan lagu “Cemburu”.Yang lainnya relatif sama.Jadi kalo nggak nge-fans berat sama Iwan Fals bawaannya pingin tidur deh dengerin semua lagu di album itu.He..He..
Ada juga lagu yang didedikasikan oleh Iwan Fals untuk (alm)Munir lewat lagunya yang berjudul “Pulanglah” yang juga dia ciptakan sendiri.Kita simak syairnya yuk:
Pulanglah
Padi menguning tinggal dipanen
Bening Air dari gunung
Ada juga yang kekeringan karena kemarau
Semilir angin perubahan
Langit mendung kemerahan
Pulanglah kitari lembah Pesawah
Selamat jalan Pahlawanku
Pejuang yang Dermawan
Kau pergi saat dibutuhkan
Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan Kesederhanaanmu
Jadi impian
Pergilah-pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia-sia
Tak sia-sia
Tak sia-sia
Pergilah kau pendekar
Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti 3X
Terimalah sekedar kembang dan do’a
Suci....Sejati-Suci...Sejati
Aku paling suka dengan lirik lagu “Cemburu”.Cemburu di lagu itu bukan antara laki-laki dan perempuan atau hubungan percintaan.Mau dengar liriknya:
Cemburu
Setiap orang ingin hidupnya lebih baik
Dari hari ke hari dari waktu ke waktu
Setiap orang tak ingin hidupnya menderita
Tentu saja ingin bahagia,tak ingin terhina
Tapi mengapa begitu begitu banyak yang tak baik
Hidupnya susah melunta-lunta,jiwa dan raganya
Ada Kamu yang mengatur ini semua, tapi rasanya percuma
Ada juga yang janjikan indahnya Surga tetapi Neraka terasa
Ingin bersyukur tapi tak semudah tutur
Canggung jalani hidup hanya kewajiban saja
Cemburu pada samudera yang menampung segala
Cemburu pada sang ombak yang selalu bergerak
Dimeja judi mempertaruhkan sepenggal waktu
Setengah mabuk mencoba mencuri nasib
Sebentar menang sebentar kalah itulah gelombang hidup
Tapi kenapa semua seperti mimpi
Tak ada yang abadi kapal inipun akan berhenti
Di Dermaga sepi
Cemburu pada samudera yang menampung segala
Cemburu pada sang ombak yang selalu bergerak
Aku salut sama Iwan Fals meski sekarang sudah berumur tapi semangat berkaryanya masih ada.
“Semoga Album ini bisa menjadi teman di kala sepi...”Begitu kalimat yang aku kutip dari ucapan terima kasih Iwan Fals atas peluncuran album ini.
Ya itulah catatanku setelah mendengar CD Iwan Fals tadi malam.Aku kasih nilai 7,5 deh dari kisaran 10 lha nilainya album ini.Maaf ya kalo salah menilainya.Khususnya kepada para fans setianya Iwan Fals.Mohon maaf....
Salam hangat,
Dinda
1 comment:
Hari sepi menikam dalam
Tak adakah secercah harapan
Ungkapkanlah isi hatimu
Jangan pernah berpaling dariku
Tunjukkanlah rasa cintamu
Jangan sampai aku bertanya
Apakah aku benar-benar memiliki
Apakah aku benar-benar memiliki
Kamu
Post a Comment