http://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/12/145425620/5-tanda-dia-bukan-pasangan-hidup-yang-tepat
KOMPAS.com - Banyak pasangan terburu-buru nikah di usia belia karena tren menikah muda sedang naik daun belakangan ini.
Jika kamu salah satunya, sebaiknya tanyakan pada diri sendiri apakah
kamu sudah yakin benar bahwa si dia adalah pasangan hidup yang tepat?
Pasalnya,
seperti kata pepatah cinta itu buta, sehingga rasa cinta yang terlalu
besar bisa membutakan mata hati dan pikiran untuk dapat berpikir secara
logis.
Nah, jangan cuma karena ingin mengikuti tren — atau gerah
terus-terusan ditanya “kapan kawin?” — kamu jadi mengabaikan tanda-tanda
bahwa si dia sebenarnya bukanlah pasangan yang tepat.
Memang
tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Akan tetapi, ini bukan
berarti kamu lantas menutup mata atas hal-hal buruk yang kamu terima
dari pasangan.
Menurut Profesor Berit Brogaard dari University of Miami, akan sulit
untuk mengetahui orang tersebut tepat atau tidak jika seseorang berada
dalam pola pikir yang salah.
Nah, mungkin tanda-tanda berikut harus kamu perhatikan agar tidak menyesal di kemudian hari.
1. Merasa cemas dan tidak nyaman saat bersama
Apakah
kamu selalu merasa sungkan atau enggan untuk berbicara karena takut
menyinggung perasaannya? Atau kamu merasa cemas dengan penampilanmu dan
tidak percaya diri di hadapannya?
Atau mungkin kamu selalu sibuk mencari topik pembicaraan di malam sebelum bertemu dengannya?
Cobalah
untuk mencari tahu apa penyebab mengapa merasakan hal tersebut.
Bicarakan hal-hal tersebut pada pasangan dan coba cari solusinya.
Jika terus terulang atau tidak juga membaik mungkin kamu harus
membuka mata lebih lebar dan menerima kemungkinan terburuk bahwa bukan
dia pasangan hidup yang tepat untukmu.
Sebuah hubungan dijalin bukan untuk menciptakan ketidaknyamanan. Justru sebaliknya, untuk membuat nyaman satu sama lain.
Jika kamu tidak pernah bisa menikmati waktu berdua bersamanya,
nampaknya kamu perlu berpikir seribu kali lagi untuk membawa hubungan
ini ke jenjang yang lebih serius.
Baca juga : 5 Tanda Kamu Berada dalam Hubungan yang Beracun
2. Berbeda prinsip
Prinsip adalah nilai dasar
yang kamu anut dan tidak bisa dikompromikan. Kamu punya prinsip, begitu
juga dengan si dia. Misalnya saja, prinsip pola asuh membesarkan anak
yang berbeda.
Mengubah prinsip bisa saja dilakukan dengan
berkompromi. Tetapi ini juga harus datang dari keinginan dan
pertimbangan pribadi, bukan atas pengaruh apalagi paksaan orang lain.
Jika
perbedaan prinsip dengan pasangan terlalu besar sehingga sulit untuk
dipersatukan, nampaknya kamu perlu berpikir ulang untuk melanjutkan
hubungan.
Jika memaksakannya, kemungkinan besar kamu akan mendapat masalah yang jauh lebih rumit di kemudian hari.
Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit, ingat tentang pepatah ini,
bukan? Nah, ini tentu tidak akan berdampak baik untuk masa depan
hubungan.
3. Dia tidak menghormati
Sebuah hubungan
asmara layaknya sebuah kemitraan. Kamu dan pasangan sama-sama ada di
posisi yang setara, dan idealnya harus memiliki rasa saling menghormati
serta menghargai satu sama lain.
Kurang atau tidak adanya rasa hormat akan menenggelamkan hubungan ke dalam jurang kehancuran.
Perilaku melecehkan dan merendahkan, bahkan sesederhana seperti tidak
meminta maaf ketika berbuat salah atau malah balik menyudutkan, adalah
tanda waspada yang benar-benar perlu diperhatikan baik-baik.
Apalagi jika ia sampai tega bermain kasar dan menghardik dengan kata-kata yang bersifat menghina.
Pelecehan secara verbal, emosional, psikologis, hingga seksual adalah perusak hubungan yang sering diabaikan.
Terlebih, ada banyak sikap tidak hormat yang bisa ditunjukkan dengan
cara halus dan manipulatif sehingga kamu mungkin tidak menyadarinya.
Jangan tolerir dan maklumi perilaku ini, secinta apapun pada pasangan.
Baca juga : 7 Tanda Hubungan Asmara Beracun, dan Harus Diakhiri
4. Pasangan hanya meminta perhatian, tanpa berlaku sebaliknya
Siapa,
sih, yang tidak mau dihujani dengan cinta dan kasih sayang setiap
waktu? Akan tetapi, sebuah hubungan asmara yang sehat seharusnya
ditandai dengan kedua belah pihak yang sama-sama berusaha untuk
menyenangkan satu sama lain
Jangan hiraukan perilaku pasangan yang
posesif dan egois. Misalnya, terus-terusan cek hape kamu tanpa alasan,
selalu ingin tahu keberadaanmu tiap menitnya, hingga membatasi atau
bahkan melarang kamu jalan-jalan dengan teman lama atas dasar “ingin
berduaan” saja.
Sebaliknya, ketika kamu benar-benar membutuhkan perhatiannya, ia
tidak pernah ada untukmu — sulit dihubungi atau selalu alasan sibuk.
Jika
kamu merasa terombang-ambing, dinomorduakan, dan kerap bertanya-tanya
status sebenarnya di mata dirinya, cobalah berpikir lebih jernih apakah
kamu benar-benar akan bahagia bersama dengan orang yang tidak pedulian?
5. Pasangan tidak bisa memberi rasa aman
Coba ingat-ingat, apa yang pasangan lakukan ketika kamu sedang emosi atau sedih. Bagaimana cara ia mengatasi emosi itu?
Apakah ia mencoba untuk menjadi pendengar yang baik dan menghibur di
kala dibutuhkan, atau malah diam saja meninggalkan kamu sementara ia
sibuk sendiri?
Dr. Brown mengatakan, pasangan yang mampu
memberikan kenyamanan dalam kondisi apapun menjadi salah satu pertanda
kuat bahwa kamu telah menemukan orang yang tepat.
Namun sebaliknya, jika pasangan cenderung bersikap cuek bahkan
mendiamkanmu tanpa melakukan apapun, bisa jadi dia bukan pasangan yang
tepat.
Hal terpenting ialah jangan terburu-buru dalam memutuskan apakah si dia merupakan pasangan hidup yang tepat.
Lihat setiap prosesnya dan tanyakan pada diri, apakah dia benar-benar
orang yang kamu cari untuk menghabiskan sisa hidup bersama?