Saturday, October 29, 2016

Rawat Gigi di OMDC Mampang Prapatan



Rabu minggu lalu (12 Oktober 2016) Aku pergi untuk perawatan gigiku ke OMCD (Oktri Manessa Dental Care) di Mampang Prapatan. Aku tahu klinik gigi ini dari instagram mereka. Aku sampai di OMCD jam 9.25 WIB. Klinik belum buka, bukanya jam 10.00 WIB. Jadi aku nunggu di depan klinik, untung ada bangku-bangku untuk duduk menunggu. Pas buka aku diantar naik lift, karena aku kesulitan kalo naik tangga akibat kaki kananku yang lumpuh.
Di lantai 2 aku daftar sebagai pasien baru di bagian registrasi. Kemudian disuruh nunggu di ruang tunggu. Sebagai informasi klinik gigi OMCD ini nuansanya nggak kaya klinik gigi pada umumnya. Klinik ini bernuansa warna fiducia (pink). Dari warna tembok, seragam pekerjanya, peralatan perawatan giginya, kursi periksanya, sampai gelasnya. Di saat duduk menunggu di ruang tunggu disediakan minum dgn gelas warna pink. Ditanya mau minum apa? Air putih? teh? Atau kopi? Aku milih air putih aja. Lalu diberikan satu gelas air putih di gelas warna pink.
Lima belas menit menunggu, aku dipanggil di ruang periksa di kamar nomer 4 dengan drg.Sandra. Aku kira usia drg.Sandra masih muda. Soalnya mukanya imut-imut. He..He.. Aku ditanya apa keluhanku dan ambil perawatan apa? Aku bilang aku pingin membersihkan karang gigi dan menambal gigi geraham dan gigi depanku. Aku bilang aku sudah lebih dari 12 tahun nggak pernah ke dokter gigi karena aku sempat sakit meningitis (radang selaput otak).
Kemudian drg.Sandra bilang mari kita lihat kondisi giginya pake kamera ya. Maksudnya ada kamera kecil yang masuk ke mulutku dan menyorot gigi-gigiku jadi aku bisa melihatnya di televisi yang terletak di depanku. Alamak! Mengerikan bgt kondisi gigiku. He..He.. Ada gigi yang berlubang besar dan berlubang sangat kecil. Tapi untungnya karang gigiku nggak banyak amat, jadi nggak gitu malu hati. He..He..
Kata drg.Sandra dua gigi gerahamku akan diperiksa apakah bisa langsung ditambal atau tidak. Sebab ada yang satu yang agak besar lubangnya dan nampaknya sudah kena saluran akarnya. Untuk gigi depanku yang sudah menghitam kemungkinan besar sudah mati syarafnya. Nanti harus dirontgen dulu gigi geraham yang lubangnya besar dan untuk gigi depannya. Setelah didapat hasil rontgennya baru akan ditentukan treatment apa yang sesuai dengan gigi depanku itu. Akhirnya untuk gigi geraham itu hanya dilakukan penambalan sementara aja.
Drg.Sandra menduga gigiku rapuh dan mudah rusak karena efek samping dari obat-obatan termasuk antibiotik yang aku minum dalam waktu lama dan dalam dosis tinggi ketika aku pemulihan dari meningitis (radang selaput otak). Sebagai informasi aku minum obat-obatan untuk sakit meningitis kurang lebih selama 7 tahun.
Aku nggak takut ke dokter gigi cuma agak malas karena biasanya ke dokter gigi mahal aja. He..He.. Kayanya klinik gigi OMDC ini agak terjangkau harganya. Pelayanannya juga bagus.
Jadi di hari itu aku cuma membersihkan karang gigi, menambal laser untuk gigi gerahamku dan gigi depanku yang berlubang kecil. Aku buru-buru tambal untuk gigi depanku mumpung masih kecil lubangnya.
Selanjutnya aku diberi surat pengantar untuk rontgen untuk 3 gigiku yaitu gigi geraham dan dua gigi depanku. Gigi gerahamku akan dilakukan perawatan saluran akar untuk kemudian ditambal permanen. Sedangkan untuk gigi depanku akan ditreatment sesuai dengan hasil rontgennya.
Aku Insya Allah akan ke klinik gigi ini lagi pada hari Rabu, 26 Oktober 2016. Nanti deh aku ceritain lagi apa yang terjadi dengan perawatan lanjutan gigiku ini.
Kontak OMDC Mampang Prapatan:
Jl.Buncit Raya No.6
Mampang, Jakarta Selatan 12740
Telpon: 021-7919 6767 / 7919 6565
Instagram: 
https://www.instagram.com/omdc_official/
Whatsapp: 085711942068 .


Sunday, October 9, 2016

5 Perilaku Si Dia Jadi Penanda Kekerasan

KOMPAS.com — Meski si dia tidak melakukan kekerasan fisik kepada Anda, bukan berarti Anda tak mengalami kekerasan dalam hubungan berpasangan. Ketika Anda diperlakukan tidak semestinya, tidak dihargai, tersakiti secara emosi, ini menjadi penanda hubungan Anda dalam bahaya karena kekerasan telah terjadi tanpa disadari.

Anda harus mampu membedakan antara adu argumen biasa dan kekerasan emosional. Kebanyakan perempuan akan sepakat menolak kekerasan fisik dalam hubungan, lantas bagaimana dengan kekerasan emosional? 

Anda harus mulai mengenali perilaku si dia, yang bisa berpotensi menimbulkan kekerasan dalam hubungan, meskipun tak terjadi kontak fisik dengannya. Jika Anda menemukan lima perilaku ini pada si dia, hubungan Anda berada dalam zona bahaya karena dia telah melakukan kekerasan kepada Anda.

1. Suasana hatinya sangat mudah berubah 
Tentunya siapa pun bisa berubah suasana hatinya. Perilaku ini patut Anda waspadai jika suasana hati pasangan sering sekali berubah dengan sangat mudah. Tandanya, Anda tak pernah bisa menebak suasana hatinya karena selalu saja berubah. Ketika Anda berbuat kesalahan, si dia akan dengan mudah menumpahkan emosinya. Saat si dia sedang merasa kesal terhadap sesuatu, yang penyebabnya belum tentu karena sikap Anda, si dia juga selalu menyalahkan Anda. 

Anda pun pada akhirnya berusaha menghindari masalah dengannya, sementara dia tetap saja bersikap moody. Pada akhirnya, Anda pun mulai merasa tak nyaman saat berada di dekatnya, bahkan merasa ketakutan.

2. Selalu kontra 
Anda dan pasangan memang tak harus selalu sepaham tentang sesuatu. Namun jika sikap dia selalu saja kontra terhadap Anda, dalam hal apa pun, mulailah waspada. Dia juga selalu mendominasi percakapan dan hanya mempertahankan pendapatnya. Dia tidak menunjukkan ketertarikannya terhadap pendapat Anda atau orang lain. Bahkan, si dia menyebut Anda "bodoh" atau "naif", juga perkataan buruk lain yang meremehkan dan menjatuhkan harga diri Anda.

Ironisnya, semua sikap ini hanya ditunjukkannya saat Anda hanya berdua dengannya. Di depan umum, si dia akan menunjukkan pesonanya sehingga teman Anda bahkan keluarga tak melihat sifat aslinya karena di depan mereka, pasangan Anda bersikap berbeda, tak seperti saat bersama dengan Anda.

3. Selalu curiga
Si dia tidak percaya pada Anda dan selalu saja curiga. Bahkan, dia mengira semua hal yang Anda lakukan bertujuan menyakitinya. Dia menuduh Anda menggoda pria lain, padahal Anda tak pernah melakukannya. 

4. Sulit diajak bicara
Anda merasa bermasalah dengan hubungan dan sikapnya, tapi setiap kali Anda ingin membahasnya selalu saja berujung pada pertengkaran. Anda berusaha mengungkapkan perasaan Anda dan betapa sikapnya telah menyakiti Anda. Namun, si dia tak pernah bisa mengerti, bahkan sulit diajak bicara. Anda pun mulai berhenti membicarakannya. Parahnya lagi, si dia kemudian akan menyalahkan Anda atas semua kesalahpahaman yang terjadi. 

5. Membuat Anda merasa terjebak
Anda tak tahu lagi harus berbuat apa dan merasa terjebak dalam hubungan ini. Anda merasa bingung. Anda tidak bahagia bersamanya. Namun, Anda juga tak yakin, bahkan tak tahu harus melakukan apa untuk mencari jalan keluarnya.