Tuesday, January 30, 2007

Berlebihankah keinginanku ?


Berlebihankah keinginanku untuk menerbitkan buku ttg “Self Defense For Women?”tanyaku dalam hati.Sebab aku binggung diantara banyak permintaan teman perempuan di daerah-daerah tetapi tak dapat bantuan dari lembaga dana untuk menerbitkan buku itu.Sayang sekali...

Memang kelompok “Self Defense For Women” belum jadi lembaga berazaskan hukum katakanlah yayasan,itu juga faktor yang mempersulit dapat bantuan.Kedua,lembaga-lembaga donor biasanya hanya membantu upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan yang hanya untuk pelatihan,pelayanan bagi korban, dan pendidikan masyarakat/kampanye.Hal upaya preventif seperti latihan self defense ini tidak pernah mereka biayai.Karena juga ini pertama kalinya ada kelompok self defense for women yang mengharapkan bantuan dari lembaga donor.

Aku jadi berkhayal andai kata aku punya banyak uang.Sudah pasti akan kusisihkan sebagian untuk latihan,penulisan,percetakan dan peluncuran buku.Ah jadi inget sama lagunya Oppie Andaresta:

Andai ah ah

Aku jadi orang kaya

Andai ah ah

Nggak usah pake kerja

Niat baik tak selamanya akan mulus jalannya.Aku tahu itu...Makanya diantara luapan keputusasaanku sesungguhnya terselip di situ sebuah harapan...

Tuhan tidak pernah tidur...Do’anya orang-orang yang penuh harap seperti aku suatu hari nanti pasti akan dikabulkan.Entah kapan....Mungkin disaat keinginanku untuk menulis buku itu telah hilang...

Ah Tuhan,Kamu memang suka bercanda sama aku...



Foto: Pas latihan Self Defense for Wome,28/Januari/2007,Karya mbak Evie.Thank mbak Evie untuk fotonya.

Friday, January 26, 2007

Liputan Self Defense di The Jakarta Post

Latihan Self Defense for Women yang aku koordinir ternyata diliput dan dimuat beritanya di The Jakarta Post,January 25,2007.Senang sekali hatiku karena akhirnya ada juga koran yang meliputnya.Mudah-mudahan juga tetap atau bertambah pesertanya.Amin.Dan niatku untuk bikin buku ini terwujud.Semoga...Do'ain ya...

Dinda

==================

The Jakarta Post, January 25, 2007

Giving women options in face of assault

Some 26 women lined up in pairs in the front yard of house in Taman Tanah Abang,Central Jakarta on Sunday.
Each of women took turns trying to dodge an attack with effective punch, strike ,or kick.
“Left ! Right ! Left ! Right!” ordered Sensei Fahmi Syarief the instructor of the martial arts class for women.
It was not yet noon but the participants were full of energy and laughter.

Sensei Fahmi cracked one joke after another, making learning this tough combat sport both fun and easy.

The training focused on perfecting basic knowledge-showing the women how to utilize their reflexes and body to protect themselves.

Amid the increasing number of report of violence against women and crimes targeting women, classes like the one of Tanah Abang are being organized to empower women to act quickly if they think they might be attacked or are threatened.

According to the National Commission on Violence Against Women (Komnas Perempuan) there has been a 45 percent increased in reported cases in 2004 from 14,.020 cases to 20.391 cases in 2005.Some 85 percent of the cases of were domestic violence with the perpetrator being mostly people familiar to the victims.

Outside, on the street working women also become easy prey for muggers and rings of robbers operating from taxis.

The marital arts class for women is free of charge and the first of its kind in the country. Its founder, Titiana Adinda said the class was initially organized in response to the deplorable conditions women were both working and living under.

Even with the high number of the cases of crimes against women, there have yet to be any classes here to defend them selves, said Titiana, who was formerly assistant coordinator at Komnas Perempuan.

In 2005, KomnasPerempuan data shows, 215 institutions dealt with more than 20.391 cases of violence against women. The Institution including 59 crisis centre scattered across 20 provinces, which handled about 97 cases each year.

The class was assembled using the power of Internet technologies. It all began when Titiana uploaded her 2003 opinion piece, title Violence against women ; society’s disease on the Internet in September 2006.The article was previously published in national daily Kompas.

The 27-year-old woman, better known as Dinda, said an Indonesian-born Karate Sensei in the United States, Deddy Mansyur, read her piece and offered to help her establish self defense classes for women here.

He contacted his friend and fellow karate instructor in Jakarta, Fahmi Syarief, who volunteered to teach the class for free.

Dinda said she promoted the class trough the Internet by sending email to number of mailing lists including Forum Pembaca Kompas (Kompas Reader’s Forum)Hanya Wanita (Just Women),Cita Cinta and Mediacare.

“We can’t afford to advertise through the media and don’t have enough friends to rely on them spreading the word, that’s why my mailing list was the most effective means of telling people about the class.

The first courses started in November with about 20 participants. At the time, practice held in the Senayan Sports Complex, South Jakarta. Every Sunday for five weeks, participants built coordination agility, strength, and poise.

The second course with new participants is being conducted at Sensei Fahmi’s house. “It’s cleaner and more comfortable for doing push-up and sit-ups” Dinda said

She said most of the women were working women who had experienced violence.

Dinda said she hoped the class inspired others to offer similar courses for women. She also plans to write the book on self defense for women.

“It’s very important for every women to learn to protect themselves. Every women is at risk of violence; working women, stay-at-home wives and domestic and migrant workers” She said.

Thirty-four year-old Betty Suryaningsih a class participant, said she was once attacked by knife-wielding mugger in Cilincing. “At that time I was scared and did not know what to do”
She said the self defense class had taught her how to handle dangerous situations with simple moves.

“We taught to be alert. Sensei also told us how to dodge people who harass us, how to avoid being mugged and even how to fend off a taxi drivers who attempts to rob us”.
Fahmi said the humans were encoded with ability to protect themselves. “Utilizing your reflexes in the best possible way is the key to self-defense”

He said the class was strictly for women.”No men can enter this class, or else they would come to know the secrets of women’s self-defense,”he said smiling.

Contact details for Karate Program

Jl.Taman Tanah Abang III No.19 Central Jakarta

Ida: 021-98830032 or Dinda 021-70736928

(Reported by: Prodita Sabarini-The Jakarta Post,Jakarta)



Tuesday, January 16, 2007

"Jangan Beri Aku Bunga"

Cerpen dimuat di www.kabarindonesia.com
dengan link:

http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=9&dn=20070115114103

=============

Jangan Beri Aku Bunga

Oleh:Titiana Adinda

Aku masih terkejut atas tamparan suamiku setelah aku bertengkar hebat malam ini.Masalahnya sederhana, masakanku terasa terlalu asin baginya.Lagi-lagi kami bertengkar hebat tentang hal-hal sepele.”Kalau masakan kamu asin berarti kamu sudah berani selingkuh”begitu kata Ardan suamiku.Darimana penggandaian antara masakan yang asin dengan perselingkuhan?kataku bertanya dalam hati.

Kalau tidak memikirkan Dita,putriku 3,5 tahun mungkin aku sudah meminta cerai dari suamiku.Tapi kalau aku bercerai,darimana uang untuk menghidupiku dan anakku.Dulu sewaktu menikah aku berhenti dari pekerjaanku sebagai seorang sekretaris direktur.

”Sebaiknya kamu berhenti sayang,kan ada aku yang akan bekerja untuk membiayai kehidupanmu”begitu pinta Ardan sesaat sebelum kami sepakat hendak menikah.Aku bagai tersanjung saat itu,tidak bekerja dan dapat uang secara gratis dari orang yang menyayangiku,aduh selangit rasanya.Ternyata hal itu hanya berlangsung enam bulan diawal pernikahanku.Bulan selanjutnya sangat sulit menerima uang gaji untuk keluarga kami.Aku perlu meminta sambil menangis tersedu-sedu dan dia baru memberikannya.Itupun dengan jalan dilemparkan uangnya kepadaku.Kalau saja aku tidak hamil saat itu,aku sudah melamar kerja lagi.Tapi zaman sekarang kan tidak mudah mendapat pekerjaan.

Selingkuh,ya kata itu yang sering muncul dari mulut Ardan kalau sedang ada masalah.Padahal kemarin saat aku mencuci bajunya kutemui lipstik merah di baju kerjanya.Aku hanya bisa pasrah.Aku ini kan tergantung secara ekonomi kepadanya.Bagaimana mungkin aku menegurnya apalagi menanyakannya.Aku takut.Nanti bukan jawaban yang kudapatkan tapi pukulan ke tubuhku lagi.Aku nggak mau lagi sakit.Lalu siapa yang sebenarnya berselingkuh aku atau dia?

Aku jadi ingat perkataan Widya,sahabatku sejak SMA.”Kamu nggak bisa terus-terusan pasrah,laporkan kegilaan suamimu itu ke kepolisian”begitu ujar Widya suatu kali.Hah..kantor polisi?Aku membayangkan Ardan akan masuk dalam sel penjara.Lalu siapa yang akan menghidupiku?tanyaku dalam hati.

Memang penamparan malam itu bukan yang pertama bagiku.Banyak sekali penamparan dan pemukulan yang aku terima dari Ardan semenjak kami menikah.Alasannya mulai dari hal sepele,misalnya aku lupa menggosok sepatunya suatu pagi.”Jadi istri koq nggak becus kaya kamu,udah nggak menghasilkan uang,nggak perhatian lagi sama aku”begitu kata Ardan suatu ketika.

Kami berpacaran cukup lama 6 tahun,kata orang-orang masa pacaran adalah masa perkenalan pribadi masing-masing.Aku memang mengenalnya tetapi saat pacaran yang tampak hanya sisi baiknya saja.Memberiku sekeranjang coklat saat hari valentine misalnya.Hati siapa yang nggak luluh menerima pinangannya untuk menjadi istrinya.Proses lamarannya pun saat kami sedang candle light dinner di suatu restoran.Setelah makan malam yang romantis itu dia memintaku untuk menjadi istrinya.Betapa bahagia hatiku.

Hari terus berganti,aku hanya menyimpan piluh itu dalam hatiku.Ajaib,tidak disangka-sangka sore itu sepulang dia bekerja dia membawa sebuklet mawar merah.Dia memberinya kepadaku.”Kemarin maaf aku kasar kepadamu,soalnya urusan kantor buat aku suntuk.Dengan mawar ini terimalah maafku”Ujar Ardan sambil memberikan bunga mawar kepadaku dan senyumnya yang membuat aku teringat, aku jatuh cinta karena senyumnya.”Baik,aku maafkan kamu tapi jangan melakukannya lagi ya”pintaku padanya.Ini bukan bunga pertama yang dia berikan tetapi sebelumnya setiap setelah menamparku atau menganiayaku dia selalu memberiku bunga. Malamnya dia mengajakku dan Dita untuk pergi makan malam diluar,refresing katanya.Aku senang bukan main,selain terbebas tugaskan untuk masak malam ini,juga berkumpul bareng dengan Ardan suamiku tercinta,ah rasanya dunia ini indah sekali.

Restoran yang dipilih Ardan adalah sebuah restoran terkenal dan termahal dikota kami.”Memangnya kamu punya uang untuk traktir kami di restoran ini?’tanyaku.”Tenang aja semua bisa aku atasi”ujar Ardan.Padahal baru tiga hari yang lalu aku minta uang untuk kebutuhan rumah dia jawab tidak ada uang.Aku jadi heran sendiri.Sambil dia gandeng tanganku dengan mesra kami memasuki restoran itu.Rasa masakan di restoran itu terasa lebih lezat dengan permintaan maaf Ardan kepadaku.

“Kenapa bisa bajuku ini kelunturan begini?”hardik Ardan mengangetkanku yang sedang memasak makan pagi di dapur.

”Maaf itu nggak sengaja,cucian bajumu bercampur dengan baju baru Dita yang ternyata luntur”kataku memelas bercampur kaget dengan kemarahan Ardan pagi itu.

”Kamu tahu nggak ini belinya pake uang tau!”bentak Ardan lagi.

”Tapikan kelunturannya hanya sedikit, dibagian bawah lagi kan nggak kelihatan kalau kamu masukkan ke celanamu”belaku.

“Alah pake alasan lagi,masa nyuci pakaian gini aja nggak bisa”kata Ardan

Dan tiba-tiba tinju dari tangan kanan Ardan mengarah pada bagian kanan wajahku.

Pelipisku berdarah dan membiru tidak tahan mendapat pukulan dari Ardan lalu aku menangis sejadi-jadinya.Bukannya berusaha mendiamkanku aku ditinggal pergi oleh Ardan.

“Mama sakit ya?”coleteh Dita mengangetkanku.

“Tidak sayang,sudah yuk kita bersiap untuk berangkat sekolah”jawabku

“Mama bohong!Itu kenapa muka dan mata mama berdarah dan memerah?Pasti dipukul papa lagi”kata Dita

“Nggak koq,mama nggak papa?”seruku

“Papa jahat sekali ya ma, buat mama kesakitan dan nangis terus”kata Dita

“Ya udah,yuk kita makan pagi terus berangkat ke sekolahmu!”tangkisku mendengar celoteh Dita.

Setelah selesai mengantar Dita ke playgroup,aku ke dokter pribadiku,untuk memeriksa luka di wajahku ini.

“Kenapa datang lagi”kata dokter Susanto

”Ini dok,mau periksa wajah saya yang habis kejedot pintu”kataku berbohong

“Kejedot pintu apa kejedot pintu?”timpal dokter Susanto sepertinya dia mencurigaiku.

“Bener dok,kejedot pintu tadi pagi”belaku

“Udahlah Astrid jangan berbohong kepadaku,lukanya seperti luka tonjokan koq.Kamu habis ditonjok oleh suamimu ya?Buat apa rumah tanggamu dipertahankan,kalau tiap bulan kamu datang periksa ke sini terus dengan luka yang sama,masa kamu terus-terusan berkata kalau kejodot pintu terus”ujar dokter panjang lebar.

Aku lalu menangis,menyesali kenapa fakta kekerasan yang terjadi padaku aku sembunyikan terus kepada semua orang termasuk ke dokter Susanto,dokter pribadiku sejak kecil.Lalu mulailah aku bercerita kepada dokter Susanto tentang kekerasan yang aku alami dari suamiku.

“Baiklah Astrid,lukamu akan aku obati,tapi kamu sebaiknya mencatat lembaga-lembaga perempuan yang bisa membantu menyelesaikan masalahmu”kata dokter Susanto

Aku memegang kertas berisi nama-nama dan alamat lembaga perempuan itu.Aku gelisah,apakah aku akan bercerita tentang kekerasan yang aku alami dengan orang lain?.Akhirnya aku beranikan diri untuk mengunjugi salah satu lembaga itu.

“Selamat siang bu,ada yang bisa saya bantu”sapa resepsionis salah satu lembaga itu.

“Selamat siang,saya mau mengadu,bertemu dengan siapa ya saya”tanya saya

“Sebentar ya bu,saya panggilkan orangnya”jawab resepsionis itu

Lalu muncullah seorang perempuan muda

“Saya Saskia bu,ada yang bisa saya bantu?”tanyanya

“Saya kesini mau cerita tentang kekerasan yang saya alami dari suami saya”jawab saya

“Mari bu duduk dibangku ruang tamu,dan silahkan ibu cerita”jawab Mbak Saskia

Lalu meluncurlah kisah rumah tanggaku kepada mbak Saskia,tentang pemukulan-pemukulan suamiku kepadaku.

Berkali-kali aku mengunjungi kantor lembaga perempuan itu.Sampai suatu saat Mbak Saskia bertanya kepadaku.

“Bagaimana bu,apakah ibu berani mempermasalahkan secara hukum suami ibu?.Ingat lho bu setiap orang berhak atas bebas dari kekerasan”Ujar Mbak Saskia.”Dan itu hak ibu bebas dari kekerasan dalam rumah tangga sudah dilindungi oleh UU No 23 Tahun 2003 ,artinya hak ibu terjamin oleh undang-undang”ujar Mbak Saskia panjang lebar.

“Ya,saya akan mempermasalahkan suami saya dihadapan hukum mbak!”ujar saya

“Baiklah bu, kita urus gugatan cerai ibu ke pengadilan hari ini.Dan untuk keamanan ibu dan Dita anak ibu sementara bisa tinggal di rumah aman (shelter) kami.

Tiga bulan kemudian.......

“Saya putuskan Ibu Astrid dengan Bapak Ardan resmi bercerai,dan hak pengasuhan anak jatuh ke tangan Ibu Astrid dan atas tindakan kekerasan yang Ibu Astrid alami,kami memutuskan menghukum Bapak Ardan selama 3 tahun”kata hakim yang memimpin kasus ceraiku.

Oh..betapa lega hatiku.Akhirnya aku terbebas dari kekerasan Ardan.Waktu 3 tahun memang terasa kurang dengan penderitaanku akibat kekerasan darinya.Tetapi bebas dari kekerasan dari Ardan adalah impianku.

“Selamat ya say,akhirnya kamu mau juga menuntut suamimu”ujar Widya sahabatku sambil memelukku

”Aku punya kejutan untukmu!”kata Widya lagi,

“Apa?” kataku

“Kamu diterima kerja di kantor pamanku sebagai sekretaris executive,nggak papalah nepotisme dikit ya penting kan sekarang kamu bekerja”ujar Widya tentang status lamaranku ke perusahaan pamannya beberapa saat yang lalu.

“Terima kasih ya Wid,coba aku ikuti perkataanmu sejak pemukulan pertama suamiku padaku”timpalku

“Terima kasih juga ya mbak Saskia atas bantuannya,semoga Tuhan memberi balasan untuk kebaikan mbak”ujarku tulus kepada Mbak Saskia,orang yang selama ini sudah membantuku.

Lebih baik aku tidak memperoleh bunga pemberian Ardan daripada fisik dan psikisku selalu disakiti olehnya,gumamku dalam hati.

========================TAMAT======================================

Sunday, January 14, 2007

Self Defense For Women….

Tadi pagi aku datang ke latihan self defense for women di daerah Jl.Taman Tanah Abang 3 No.19,di rumahnya Pak Sensei Fahmi.Pesertanya ada 26 orang.Aku amat yakin kalo jumlah segitu akan menurun jumlahnya pda latihan ke-2 sampai ke-5.Sedih?Jelas...Putus asa?Tentu tidak...Nggak tahu kenapa aku semangat banget ngadain latihan kaya gini.Karena ini penting untuk perempuan ketahui.Itu juga informasinya hanya aku sebar ke milis-milis.Nggak ada dana untuk masang iklan misalnya di media.Boro-boro masang iklan.Dari pelatihnya,biaya telepon dan internat semua ditanggung sendiri.He..He..Untung Pak Sensei Fahmi baik hati.tidak mau dibayar.Aku amat bersyukur sama kenyataan itu.Hari gini cari orang yang ikhlas menyumbangkan atau memberikan ilmunya.Wah 1 diantara 1.000.000 orang deh.

Aku juga tadi kasih pinjam buku-buku tentang self defense for women.Semuanya menarik.Sayang tidak satupun yang berbahasa Indonesia.Semuanya Bahasa Inggris.Karena itulah aku dan Pak Sensei Fahmi mau nulis yang berbahasa Indonesia.Biar bisa dibaca oleh perempuan-perempuan Indonesia.Khususnya perempuan-perempuan dari luar Jakarta dan buruh migran Indonesia yang bekerja di luar negeri.Bagaimana seorang perempuan bisa bertahan dan melawan kekerasan yang menimpanya.Mimpikah aku menerbitkan buku tersebut?Ya aku memang mimpi,tapi aku yakin mimpiku akan jadi suatu kenyataan suatu ketika,entah kapan....

Oh ya buat teman-teman perempuan boleh loh ikutan latihan self defense for women ini di alamat diatas atau hubungi saja emailku di titiana.adinda@gmail.com / titianaadinda@yahoo.co.id HP ku di 0815 160 9391/ 7073 6928.Ok aku tunggu ya...

(Minggu,14 Januari 2006)

Wednesday, January 10, 2007

COMMON PROBLEMS IN PEDIATRICS

Beberapa negara, terutama negara maju, telah menerapkan konsep partnership atau kemitraan antara dokter dan konsumen medis (pasien). Kondisi ini suka atau tidak suka masih belum membudaya di negara kita, Indonesia. Sistem yg berlaku relatif paternalistik. Sementara itu di era komunikasi ini, konsumen banyak sekali dibantu dengan kemudahan teknologi yg ada. Melalui internet, konsumen medis dapat belajar lebih jauh untuk memahami masalah kesehatan. Sehingga pasien yg aktif berpartisipasi dalam menangani masalah kesehatannya merupakan hal penting dalam layanan kedokteran yang baik. Karenanya, istilah Konsumen Medis jauh lebih tepat dibandingkan “pasien”. Konsumen terkesan lebih aktif dibandingkan dg pasien yg terkesan pasif dan pasrah. Ingat, sebagai konsumen medis/kesehatan, kita memiliki hak, bukan hanya kewajiban.

Apa hak konsumen kesehatan? Memperoleh informasi yang benar dan obyektif. Hal ini sesuai dengan tugas seorang tenaga kesehatan. Tugas dokter bukan hanya KURATIF (mengobati kondisi sakit), melainkan juga EDUKATIF PROMOTIF (penyuluhan kesehatan) dan upaya PREVENTIF (Pencegahan).

Apa kewajiban konsumen? Learn as much as possible. Salah satunya adalah mencari informasi, mempelajari dasar-dasar kesehatan dan mempelajari segala sesuatu perihal penyakit yang sedang dialami. Manfaatkan kemajuan teknologi yanga ada. Cari informasi kesehatan melalui internet, tetapi selektiflah memilih situs yang dipercaya. Be active, speak up terutama saat medical visit. Jika perlu cari 2nd opinion.

Topik pertemuan kali ini adalah berbagai masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak. Selain demam, alasan terbanyak orangtua membawa anaknya ke dokter adalah batuk pilek, radang tenggorokan, dan diare. Orang tua panik, anak memperoleh berbagai macam obat yang belum tentu diperlukan, yang juga belum tentu tanpa efek samping. Sedihnya lagi, tak jarang anak diberikan antibiotik. Padahal sebagian besar penyebabnya adalah virus, yang tidak bisa "dilawan" oleh antibiotik.

Demam, batuk-pilek, radang tenggorokan, diare, merupakan kondisi langganan anak-anak. Pelajarilah, agar dapat bertindak dengan tenang dan rasional, agar tidak tergopoh-gopoh mengambil obat dan mengobati gejala-gejala tersebut.

Semoga melalui sharing dan materi ini kita, para orang tua, akan jauh lebih bijak dalam menyikapi masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak.

SLIDE 1. Common Problems in Pediatrics : Title

Peran seorang pasien (tepatnya konsumen medis) sangat berpengaruh dan menentukan dalam kinerja tenaga medis. Konsumen medis yang aktif berpartisipasi dalam menangani masalah kesehatannya, akan sangat membantu kinerja dokter dan tenaga medis lainnya. Terutama kinerja dokter untuk tetap berpegang pada prinsip pola pengobatan yang rasional (Rational Use of Drugs / RUD) . Pola pengobatan yang rasional adalah AMAN dan COST EFFECTIVE. Perlu kita ketahui banyak faktor yang berperan dalam pemberian obat. Paling tidak ada 3 faktor yang dominan berperan kuat, yaitu dokter (penulis resep), konsumen (pasien) dan industri obat.

Intinya, konsumen (pasien) yang tidak rasional akan mendorong iklim layanan kesehatan yang tidak rasional pula. Demikian pula sebaliknya.

SLIDE 2. IRRATIONAL USE OF DRUGS (IRUD)

Pola pengobatan yang irrational menjadi concern seluruh dunia.

Minimal ada dua masalah utama perihal IRUD yaitu polifarmasi dan pemberian antibiotik yg berlebihan/tidak pada tempatnya.

Masalah polifarmasi tanpa disadari sering terjadi, terutama saat anak sakit.

Evaluasi kembali buku kesehatan / kartu berobat putra/I bapak/ibu.

Perhatikan berapa kali dalam 1 th kita membawa anak berobat karena sakit.

Coba jawab pertanyaan berikut :

Berapa kali dalam kunjungan ke dokter, ibu tidak memperoleh obat ?

Tidak juga antibiotik ?

Apakah setiap kali berobat anak mendapatkan obat puyer ?

Berapa jumlah obat dalam tiap puyer ?

Umumnya para dokter mengajukan minimal 3 alasan mengapa mereka cenderung “abusive”, yaitu :

LACK OF CONFIDENCE.

Kebanyakan dokter sering tidak yakin atau merasa kurang PEDE untuk menyatakan bahwa pasien tsb sakit akibat infeksi virus, yang tidak membutuhkan antibiotik. Para dokter juga merasa “insecure” takut pasien pindah ke dokter lain.

PATIENT PRESSURE.

Tidak sedikit pasien, tanpa disadari, memilih bersikap pasif dan menganggap dokter tahu yg terbaik. Sehingga obat yang diberikan dokter pasti yang terbaik. Padahal dokter dapat bisa saja salah memberikan obat.

Pasien yang irasional, sering menuntut dokter untuk memberikan antibiotik , karena menganggap antibiotik merupakan “obat dewa” yang bisa menyembuhkan segala kondisi. Pasien irrasional sering “menuntut” dokter sebagai “tukang sihir”, yang dapat memberikan obat yang cespleng.

DOCTOR is a kind of MAGICIAN sehingga setiap kita ke dokter kita selalu berharap segera sembuh. Hal ini juga menimbulkan beban tersendiri bagi para dokter.

3. COMPANY PRESSURE.

Dalam Doctor-patient partnership, dokter sangat bergantung/membutuhkan pasien sebagaimana pasien bergantung / membutuhkan dokter. Tindakan pasien akan sangat mempengaruhi tindakan sang dokter. Pasien yang irrasional akan mendorong dokter menjadi irrasional. Intinya adalah tanggung jawab atau kewajiban menyehatkan anak bukan hanya di bahu seorang dokter, tetapi juga orangtua sbg konsumen medis.

SLIDE 3. IMMUNE SYSTEM

Sejak lahir Tuhan telah melengkapi kita dengan sistem imun (daya tahan tubuh) yang sempurna & canggih. Diantaranya ASI.

Secara garis besar, sistem imun terdiri atas 2 bagian, yaitu :

Bagian yang langsung “membunuh” kuman/virus/parasit, dll yang menyerang tubuh kita dan membuat tameng / proteksi untuk “serangan” serupa.

Sistem imun yang bertugas langsung membasmi “musuh” tsb adalah Sel Darah Putih atau LEUKOSIT. Leukosit juga membentuk antibodi, suatu zat untuk menetralisir “musuh” bila suatu saat kita kembali terserang oleh infeksi yang sama.

Bagian atau sel-sel yang bertugas membantu sel leukosit sehingga

leukosit jauh lebih efektif “serangan”nya.

SLIDE 4. BACTERIA & VIRUS

Kedua makhluk tersebut amat dangat kecil tetapi memiliki canggih & lihai agar dapat lolos dari serangan sistem imun tubuh kita.

Bakteri.

Bakteri ada dimana-mana, di alam, dan di sekitar kita. Bahkan tubuh kita dipenuhi oleh bakteri. Bahkan ASI mengandung bakteri.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas bakteri TIDAK JAHAT, bahkan menguntungkan. Kita justru membutuhkan bakteri tsb di dalam usus seperti untuk :

a) Mencernakan makanan menjadi zat-zat bergizi

b) Mengolah makanan menjadi vitamin B & K

c) Melindungi kita agar tidak terinfeksi oleh kuman yang jahat.

d) Membantu pencernaan agar kita tidak sembelit

Berdasarkan sifat kimiawinya, bakteri dibagi dua yaitu bakteri Gram Positif dan bakteri Gram negatif.

1. Bakteri Gram positif

a. umumnya lebih mudah di”lawan” dibandingkan bakteri Gram negatif.

b. dapat diatasi oleh antibiotik yang ringan (narrow spectrum antibiotik)

c. umumnya menyebabkan Infeksi di bagian atas diafragma

2. Bakteri Gram negatif

a. menyebabkan infeksi di bagian bawah diafragma

Broad spectrum antibiotics adalah antibiotik yang menyerang kedua kelompok bakteri di atas

INGAT :

- Pemberian antibiotik yang terlalu sering dan terlalu lama akan mematikan kuman yang baik. Hal ini akan menganggu pencernaan misalnya diare akibat munculnya banyak jamur, kekurangan vitamin B & K.

- Semakin sering kita memakan antibiotik, semakin sering kita jatuh sakit.

Virus.

Virus jauh lebih kecil daripada bakteri. Virus tidak dapat dibunuh oleh obat, antibiotik sama sekali tidak bekerja terhadap virus. Virus hanya bisa dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan tubuh kita.

SLIDE 5. RADANG / INFLAMMATION - ITIS

Kita sering menyalahartikan istilah radang sebagai suatu keadaan akibat infeksi kuman.

Radang atau inflamasi artinya MERAH, BENGKAK, dan SAKIT. Radang tenggorokan, artinya tenggorokannya merah, sakit, dan mungkin agak membengkak (amandelnya).

Radang karena INFEKSI.

Radang akibat infeksi dapat dibagi2, yaitu :

Radang karena kuman

Radang karena virus.

85% radang tenggorokan pada bayi/anak disebabkan oleh infeksi VIRUS - sehingga tidak perlu antibiotik.

Radang BUKAN INFEKSI.

Biasanya disebabkan oleh kondisi seperti ALERGI, TRAUMA, AUTOIMMUN, TEETHING, dll. Kesemuanya, sekali lagi, tidak dapat diobati dengan antibiotik. Upaya terbaik mengatasi alergi adalah avoidance - mengurangi kemungkinan exposure hal2 yang bisa menimbulkan alergi (debu, karpet, binatang berbulu, mainan berbulu, AC, makanan tertentu dengan pewarna, pengawet, perasa sintetik, permen, sea food, dll).

Demikian halnya dengan DEMAM.

Demam dapat disebabkan oleh infeksi dan juga bukan karena infeksi.

Sekali lagi, penyebab demam terbanyak pada anak adalah infeksi virus. Demam itu sendiri merupakan salah senjata tubuh untuk melawan infeksi. Dengan perkataan lain, kalau ada infeksi, tubuh kita memproduksi panas sebagai bagian dari sistem imun untuk melawan infeksinya. Tetapi demam juga bisa dikarenakan hal lain yg tidak ada hubungannya dg infeksi.

SLIDE 6. FEVER

Demam adalah alasan terbanyak orangtua membawa anaknya ke dokter. Apalagi jika orangtua tidak memiliki ilmu yang cukup mengenai demam, penyebab demam & tatacara merawat anak demam.

Bahayakah demam itu ? Burukkah demam itu ?

Tidak ada sesuatu yang 100% buruk atau 100% baik. Demikian juga dengan demam. Tuhan pasti memiliki maksud dibalik fenomena demam.

There is something for many reasons.

Tubuh kita diciptakan oleh Tuhan dengan dilengkapi mekanisme pengaturan yang canggih, termasuk mekanisme pengaturan suhu.

Di otak kita terdapat termostat bernama hipotalamus yang mengatur mekanisme ini. Tepatnya terdapat pusat pengaturan suhu disebut juga SET POINT. Pengatur suhu tubuh ini akan memastikan tubuh kita senantiasa pada suhu konstan (sekitar 37C) .

Demam adalah kondisi dimana otak (melalui Set Point) memasag suhu diatas setting normal yaitu > 38C. Namun demikian demam yang sesungguhnya adalah bila suhu >38.5C. Akibat kenaikan setting suhu tubuh tsb, maka tubuh akan memproduksi panas melalui tahapan : menggigil hingga mencapai suhu puncak à suhu demam stabil à suhu mulai turun.

Bagaimana dan mengapa timbul demam ?

Peningkatan suhu tubuh ini disebabkan oleh beredarnya molekul kecil dalam tubuh, yaitu PIROGEN – suatu zat pencetus panas.

Apa yang menyebabkan terjadinya peningkatan pirogen ?

Penyebabnya antara lain : infeksi, radang, keganasan, alergi. Teething, dll. Pada saat terserang infeksi, sistem imun tubuh kita akan membasmi infeksi tsb dengan serangan leukosit (sel darah putih).

Agar tugas leukosit tsb efektif dan tepat sasaran, dibutuhkan dukungan banyak pihak termasuk pirogen, yang ebrtugas :

Mengerahkan sel darah putih (leukosit)

Menimbulkan demam yang akan membunuh virus. Karena virus tidak dapat hidup di suhu tinggi. Sementara itu virus akan tumbuh subut di suhu rendah.

Perhatikan hal berikut :

Selama infeksi masih berlangsung, memang harus ada demam.

Demam merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh untuk membasmi infeksi.

Prinsip utama adalah cari penyebab timbulnya demam. Dengan mengetahui sumber masalahnya, maka kita dapat bertindak secara rasional. Pada anak penyebab utamanya adalah infeksi virus.

Beri minum lebih banyak dari biasanya. Waspadai kemungkinan terjadinya komplikasi dehidrasi.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasi tatacara penanganan demam. Berikut kondisi kapan orang tua harus menghubungi dokter :

Bila bayi berusia <> 38C

Bila bayi berusia 3 – 6 bulan dengan suhu tubuh > 38.3C

Bayi dan anak berusia > 6 bulan, dengan suhu tubuh > 40C

Konsultasikan juga dengan dokter jika terdapat kondisi berikut :

Sama sekali tidak mau minum atau sudah dehidrasi; Gelisah, muntah, diare

Iritabel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan

Tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic)

Kejang; Kaku kuduk leher; Sakit kepala hebat

Sesak napas

Gelisah, muntah, daire

SLIDE 7. TREATING FEVER

Point-point utama yang harus diperhatikan selama merawat anak demam adalah :

Mencari penyebab demam dan memperhatikan pola perilaku anak.

Amati tingkah laku anak. Jika perilaku anak hampir sama seperti biasanya, maka kita tidak perlu khawatir. Karena pada dasarnya demam itu bukan hal yang membahayakan.

Cegah dehidrasi.

Demam akan meningkatkan penguapan cairan tubuh. Karenanya bayi dan anak beresiko mengalami dehidrasi. Berikan cairan lebih banyak. Berikan air, air sup, jus buah segar yang dicampur air, es batu, es krim.

Bila muntah atau diare, berikan minuman elektrolit : pedialyte, oralit.

Ruangan dijaga agar tidak panas, pasang kipas angin. Anak memakai baju yang tipis.

Kompres air hangat atau berendam di ari hangat.

Biarkan anak memakan apa yang diinginkan. Jangan dipaksa. Hindarkan makanan berlemak, karena sulit dicerna oleh tubuh.

Meskipun anak dianjurkan untuk tidak masuk sekolah, bukan berarti ia harus berada di tempat tidur seharian.

Pemberian obat penurun panas mengikuti aturan berikut :


<102f style=""> : Tidak perlu obat penurun panas, ekstra cairan

(minum banyak)

>102F (38.3C), uncomfortable : Beri obat penurun panas, kompres

hangat

>104 (>40C) : Beri obat penurun panas, kompres hangat, hubungi dokter.

Ingat: DO NOT TREAT LOW GRADE FEVER (<>

SLIDE 8. COLDS AND FLU

Penyebabnya infeksi virus. Umumnya berlangsung selama 5 hari (3 – 14 hari rentangnya) tergantung daya tahan tubuh dan tergantung ada tidaknya penderita flu di rumah atau di sekolah. Jika bai dan anak memiliki saudara kandung yang lebih besar dan sudah bersekolah, maka ia sangat potensial sering mengalami colds & flu.

Tidak ada obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh anak terhadap infeksi virus flu akan meningkat sejalan dengan waktu

Tatalaksana:

Yang paling dibutuhkan adalah cairan, sering minum meski sedikit2.

Supaya ”ingus” tidak kental dan menyumbat jalan nafas, berikan air garam steril sebagai tetes hidung. Air garam steril ini tidak akan menimbulkan efek samping. Menghirup uap air panas juga banyak membantu saat mengalami colds & flu.

Apabila pada malam hari tiak dapat tidur karena hidung tersumbat, beri tetes hidung untuk menghilangkan pembengkakan di dalam hidung (Breathy).

Humid environment, jangan kering seperti dalam ruangan berAC. Kalau perlu, taruh satu ember berisi air mendidih setelah anak tidur.

Paracetamol – bila bayi/anak uncomfortable atau high fever (>38.5)

Di lain pihak, kita sering mengacaukan alergi dengan flu. Pada alergi yg mengenai hidung, anak juga akan ”meler” tetapi anak tidak demam, tetap aktif bermain. Bukan berarti juga anak menderita infeksi virus flu.

Pencegahan:

Sering cuci tangan

Hindari kontak erat dengan penderita flu

Jaga kebersihan rumah seperti di kamar mandi, dapur, dsb.

Kapan menghubungi dokter?

Persistent cough, fever > 72 hours

Sesak nafas, kuku dan bibir tampak biru

Luar biasa rewel, atau luar biasa mengantuk (sangat sulit dibangunkan)

Ingat: Tidak ada obat pilek yang efektif untuk bayi dan anak.

SLIDE 9. SORE THROAT / PHARYNGITIS (Radang tenggorokan & infeksi amandel)

Umumnya disebabkan oleh infeksi virus. ARTINYA: akan sembuh sendiri – self limiting; dan samasekali tidak memerlukan antibiotik.

Hanya sekitar 15% saja yg infeksinya disebabkan oleh kuman Streptococcus dan umumnya menyerang anak usia 4 – 7 tahun. Dengan catatan, diagnosisnya harus berdasarkan biakan usap tenggorokan.

Tatalaksana

Banyak minum; minuman yg hangat akan memberikan rasa nyaman di tenggorokan.

Untuk anak yg lebih besar, bisa diajarkan untuk kumur2 atau mengisap lozenges.

Kalau panas atau kesakitan, berikan paracetamol (seperti panadol atau tempra).

Kalau hidung tersumbat, dapat diberikan tetes hidung NaCl dan menghirup uap panas. Kalau anak sangat terganggu, dapat diberikan Nasal decongestant.

SLIDE 10. COUGHS

Jika kita membaca literaratur kedokteran, sering diungkapkan bahwa batuk merupakan suatu mekanisme tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganggu saluran nafas kita, seperti dahak, riak, benda asing (kacang, dsb). Batuk sebagai anugerah terindah dari Tuhan sering disikapi dengan tidak bijak oleh mereka yang tidak memahaminya.

Andaikan kita perhatikan sejenak para pada penderita stroke misalnya. Karena adanya gangguan dalam otak, refleks batuknya terganggu. Akibatnya dahak menumpuk di paru2 dan ybs umumnya mengalami pneumonia. Hingga berefek fatal kematian pada penderita tsb.

Batuk bukanlah momok. Melalui batuk, kita tetap dapat bernafas, karena lendir yang mengganggu saluran nafas akan dikeluarkan saat batuk. Dengan batuk, kita terhindari dari bahaya tersedak benda asing yang masuk ke saluran nafas kita.

Yang terpenting yang harus kita lakukan adalah mencari tahu apa penyebab batuk. Infeksi kah atau bukan infeksi.

Pada anak, batuk umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau oleh alergi.

Batuk akibat infeksi virus flu misalnya bisa berlangsung sd 2 minggu. Bahkan lebih lama lagi bila anak kita sensitif atau alergi, atau bila di rumah ada anak lain yang lebih besar yang juga sedang sakit. Batuk karena alergi juga bisa berlangsung lama atau hilang timbul selama pencetus alerginya tidak diatasi. Alergi yang dimaksud bisa dalam bentuk alergi hidung (Allergic rhinitis), asma, alergi suatu zat dari lingkungan. Penyebab lainnya adalah sinusitis, reflux, pneumonia.

Tatalaksana :

M Cari PENYEBAB batuk.

Jika batuk disebabkan oleh produksi dahak yang berlebihan, maka upaya yang perlu dilakukan adalah mengurangi produksi lendir. Melalui cara :

Minum banyak yang hangat misalnya lemon

Jangan ada asap rokok

Rangan jangan kering (Moist air - kamar mandi - buka keran air panas biarkan beberapa lama sehingga ruangan, atau taruh satu ember air panas mendidih, atau pasang humidifier)

Agar anak lebih nyaman, tidurkan dengan bantal agak tinggi

NO – ANTIBIOTICS. Ingat ! Kebanyakan batuk tidak memerlukan antibiotik

NO cough suppressant. Jangan mengkonsumsi obat penekan refleks batuk (seperti DMP). Anehnya, anak kita sering mendapatkan obat racikan / puyer yang salah satu kandungannya codein (sejenis narkotika) yang tidak diketahui manfaatnya.

Pada dasarnya, TIDAK ADA yang namanya obat batuk itu.

Juga tidak ada obat pencair dahak. Cari pencetusnya !

SLIDE 11. BRONCHITIS (INFEKSI SALURAN NAFAS)

Penyebab banyak, tetapi yang tersering adalah alergi (Allergic rhinitis, asthma, environmental exposures). Bisa juga karena sinusitis, refluks, reaksi obat, kelainan bawaan saluran napas, tersedak “benda asing”, pneumonia (virus, jamur). Mohon diingat – pneumonia belum tentu karena infeksi bakteri. Jadi - belum tentu perlu antibiotik. Biasanya ditandai dengan batuk lama.

Tatalaksana :

Mencari penyebab. Bila karena alergi – modifikasi lingkungan sekitar untuk mengurangi eksposur pada anak

Humidifikasi

Ekstra cairan, dll

Jika anak kita dinyatakan menderita bronkitis, maka kita harus segera berpikir bahwa -itis di sini artinya radang – inflamasi. Penyebabnya belum tentu infeksi bakteri - mayoritas bronkitis pada anak tidak perlu antibiotik.

SLIDE 12. EAR INFECTION

Penyebab :

Umumnya karena infeksi virus

Pasca infeksi hidung atau radang tenggorokan seperti cold / flu

Tooth problem

Gejala:

Sakit telinga (biasanya 1 sisi), demam, pilek dengan hidung buntu, rewel, telinga di-tarik2, nafsu makan menurun

Kadang2 tampak cairan kuning keluar dari telinga, kadang2 juga anak mengalami sedikit gangguan pendengaran

Rata-rata setiap anak mengalami infeksi minimal 1 x sebelum usia 5 tahun.

Tatalaksana :

Penghilang rasa sakit

Posisi tegak/upright position,

Jangan ada yang merokok

Jangan minum susu dari dot-botol sambil tiduran

Air hangat di botol, bungkus kain perca, taruh di atas telinga

Kalau perlu minum obat decongestant (mengurangi hidung buntu)

Pencegahan: berikan ASI selama mungkin

Hubungi DOKTER / penggunaan ANTIBIOTIK :

Bila berkepanjangan, lebih dari 2 minggu atau

Bila infeksi berat dan anak kesakitan hebat

SLIDE 13. DIARRHEA - VOMITING

Hampir serupa dengan batuk, diare & muntah adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan pada manusia. Diare & muntah adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan racun, virus/kuman yang masuk ke dalam tubuh. Diare & muntah itu ibarat alarm tubuh untuk memberitahukan bahwa ada sesuatu yg tidak beres dalam tubuh kita.

Yang perlu dilakukan adalah mencari PENYEBAB nya.

Tidak perlu diberikan obat anti muntah atau obat untuk “mampet”kan diarenya. Obat-obat tsb memang akan mengurangi/menghentikan diare/muntah, tetapi tidak mengobati penyakitnya.

Perbaikan tersebut bersifat “semu”. Ibarat bom waktu. Kita terkecoh seolah anak membaik, padahal penyakitnya masih terus berlangsung. Selain itu, obat2 tersebut juga bukan tanpa risiko / efek samping.

PENYEBAB:

>80% penyebabnya pada anak, terutama bayi, adalah virus. Dikenal juga dengan ROTAVIRUS.

Food poisoning

Alergi makanan,

Pemakaian antibiotik.

TATALAKSANA – CEGAH DEHIDRASI - Minum banyak

ASI diteruskan, campur dg Oral rehydration Solution (ORS) seperti pedialit atau oralit.

Perbanyak minum.

Bila diare hebat, fokus pada upaya rehidrasi (menjaga agar tidak dehidrasi). Kalau perlu, untuk sementara waktu tidak perlu makan sampai dehidrasi teratasi

Kapan menghubungi dokter?

Ada darah di tinja atau tinja berwarna hitam

Tanda-tanda dehidrasi berat : tidak buang air kecil > 8 jam, bibir kering, air mata kering ketika menangis, skin turgor menurun (jika tangan dicubit, tidak akan kembali seperti semula), mata cekung, abdomen (sekitar perut) cekung, fontanelle (ubun-ubun) pada bayi cekung.

Luar biasa mengantuk, sulit dibangunkan

Luar biasa lemas, layu

PRINSIP:

Umumnya tidak perlu diberi antibiotik, antibiotik hanya bila tinja berdarah (butuh evidence/lab). Pada banyak kasus, antibiotik justru akan memperparah diarenya. Belum lagi pemakaian antibiotik tidak pada tempatnya akan menyebabkan infeksi tambahan oleh jamur/fungus/candida

Jangan minum obat untuk menghentikan diare seperti primperan, motilium, juga tidak perlu minum Kaopectate, smecta, ensim, dsb.

Pada diare biasa, tidak perlu mengganti susu formula.

- INGAT - Jangan memberikan obat anti muntah!!!!

SLIDE 14. KONSTIPASI

PENYEBAB:

Penyebab utama biasanya pola perilaku, khususnya pola konsumsi makanan yang low-fiber, high-fat & high-sugar.

Pola makan kita dulu sarat dengan sayur dan buah (serat), sekarang beralih ke fast food yang bukan hanya rendah serat, tetapi juga tinggi garam dan lemak. Penyebab lainnya adalah:

Kurang minum

Ignoring the urge (anak mengacuhkan rasa ingin buang air besar dan justru menahannya)

Kurang gerak/olah raga, banyak duduk

Penyakit: Hypothyroidism (kelenjar gondok kurang berfungsi, jarang, ada gejala lain sejak bayi seperti retardasi mental), retardasi mental

GEJALA:

Sakit perut, melilit, mules, kembung

Nafsu makan menurun

Rewel

Celana dalam ada berkas tinja (Soiled underwear)

Tinja keras, tinja ada goresan/bercak darah (Large/blood streaked stools)

Sering buang air kecil

TATALAKSANA :

Minum banyak

Pola makan yang kaya serat

Lebih memperhatikan bowel’s habit dari anak.

Melatih anak akan kebersihan.

Berbicara & diskusi dengan anak.

Hubungi dokter jika terjadi hal berikut :

Tidak BAB > 10 hari

Sering / rutin mengalami konstipasi sejak lahir.

Aktivitas sehari-hari menurun.

Terdapat anal tears atau hemorrhoids

Sulit mengejan saat BAB

Ada darah di tinja

SLIDE 15. TYPHOID

Sebenarnya, tifus tdk tergolong kondisi yang sering terjadi pada anak. Namun demikian, kondisi ini sering sekali didiagnosis (“gejala tifus”/verdacht typhus”). Padahal seharusnya untuk mendiagnosa suatu penyakit harus jelas dan tegas : TIFUS atau BUKAN.

Bagaimana dan kapan kita menegakkan diagnosis tifus?

Curigai bila ANAK demam > 7 hari. Mengapa anak, bukan bayi ? Karena tifus ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar. Sementara bayi masih mengkonsumsi ASI, susu formula, makanan rumah.

Diagnosis: pemeriksaan laboratorium biakan empedu (GAL CULTURE) bukan pemeriksaan widal. Di negara endemis seperti Indonesia, pemeriksaan widal hampir pasti akan positif tetapi tidak otomatis menyatakan yang bersangkutan sedang menderita infeksi tifus.

Be critical !

TBC

Kondisi serupa yang juga sering salah diagnosa adalah TBC. Angka kejadian infeksi TBC di Indonesia memang tinggi, tetapi itu bukan berarti – sedikit-sedikit TBC. Anak yang kurus, yang kurang nafsu makan, anak yang batuk-batuk, sering dicap “ada vlek” di paru2nya. Padahal mendiagnosis TB tidak sesederhana ini.

Di lain pihak, kalau memang anak kita TBC, perlu diterapi dengan benar agar kuman TBC benar-benar bisa dieradikasi dari tubuh kita. Yang sering terjadi:

Anak mendapat obat TBC tanpa dasar diagnosis yang jelas.

Obat TBC tersebut tidak diberikan dengan benar (jenis obat, jumlah obat, dosis, lama pemberian).

Selalu mencari second opinion ! Karena mendiagnosis TBC tidak mudah. Dan sekali anak didiagnosis TBC - konsekuensinya banyak – harus mengkonsumsi obat-obatan untuk jangka waktu panjang. Padahal obat-obatan tersebut sangat berat`- berpotensi menimbulkan gangguan hati.

Again, be critical !

SLIDE 16. HOSPITALIZATION

Indikasi rawat inap harus kuat, seperti :

Kehilangan kesadaran

Kejang berulang

Sesak napas

Dehidrasi berat

Membutuhkan obat yang harus diberikan ke pembuluh darah (IV medication)

Bagi anak, rawat inap di RS bukan hanya menyebabkan trauma kejiwaan, tetapi juga menghadapkan anak kepada risiko tertular INFEKSI NOSOKOMIAL. Yaitu infeksi akibat kuman rumah sakit, dari pasien lain. Sementara itu kuman di RS jauh lebih “GANAS” dibandingkan kuman di rumah. Mengapa? Coba cermati kalimat-kaliamt berikut.

Di RS, kita terlalu banyak mempergunakan antibiotik dan umumnya yang dipergunakan adalah antibiotik yang “kuat”. Dengan demikian, kuman di rumah sakit banyak yang sudah resisten (kebal) terhadap berbagai macam antibiotik (superbugs). Kuman di rumah jauh lebih “jinak”. Perawatan di RS dapat memperbesar potensi terkena infeksi tambahan (nokosomial) ini.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus memahami betul kondisi emergency (kapan anak harus dirawat di RS). Sehingga kondisi-kondisi yang tidak memerlukan perawatan RS, maka anak tidak perlu dirawat di RS.

SLIDE 17. THE LIVER AND THE DRUGS

Apa yang terjadi dengan obat yang kita konsumsi? Obat harus menjalani serangkaian proses metabolisme di hati. Prosesnya dua tahap. Di antara kedua tahapan tersebut, dihasilkan suatu zat antara yang bersifat toksik (beracun). Hal inilah yang dapat menyebabkan timbulnya kemungkinan kerusakan hati akibat obat.

Makin banyak obat, makin besar kemungkinan efek sampingnya (termasuk kerusakan hati).

Sebagai contoh adalah gabungan beberapa obat dalam satu puyer. Ibu umumnya tidak menyadari bahwa puyer tersebut terdiri dari beberapa obat. Tidak tertutup kemungkinan obat-obat tersebut saling berinteraksi.

Pertanyaan yang seharusnya selalu ada di benak kita sebelum mengkonsumsi obat atau menerima resep obat adalah :

Apakah anak kita benar-benar membutuhkan obat ?

Apakah memang benar anak kita membutuhkan sekian banyak obat dan bukan hanya 1 atau 2 obat saja ? Ada baiknya kita mencari second opinion atau mencari informasi tentang penyakit & obat-obat tsb. Manfaatkan teknologi terkini yaitu internet untuk mencari informasi.

Siapa yang potensial terkena efek samping obat?

Mereka yang berusia sangat muda

Mereka yang lanjut usia

Sekarang mari kita evaluasi kembali kartu berobat anak kita. Coba perhatikan & hitung berapa banyak obat dalam setiap puyer / racikan.

Bagaimana mengurangi risiko terkena efek samping obat?

Pada dasarnya, obat itu ”racun” sehingga potensial menimbulkan efek samping. Konsumsi obat hanya bilamana benar-benar diperlukan. Hindari polypharmacy.

Antibiotik bukan obat “ dewa “yang dapat menyembuhkan semua penyakit, atau menyembuhkan semua gejala (mulai dari demam, diare, batuk, pilek, radang tenggorokan, alergi, dll)

SLIDE 18. WHAT ARE ANTIBIOTICS

Antibiotik adalah obat untuk membunuh infeksi bakteri. ANTIBIOTIK TIDAK DAPAT MEMATIKAN VIRUS.

After their discovery in the early 20th century, they transformed medical care and dramatically reduced illness and death infectius diseases. Indeed, antibiotics are among the most powerful and important medicines known because when they are used properly, they can save lives.

Antibiotics = Against Life. Artinya antibiotik adalah suatu zat yang sifatnya mematikan kehidupan dalam hal ini, mematikan kuman.

Berdasarkan konsep “against life” tsb, beberapa ahli menyatakan bahwa penggunaan antibiotik dapat dikatakan sebagai penggunaan PESTISIDA bagi manusia (pesticide used on people).

APA BAHAYA PEMBERIAN ANTIBIOTIK YANG MEMBABI BUTA?

Setelah pemakaian antibiotik selama beberapa dekade, ternyata bermunculan banyak bakteri yang resisten (kebal) terhadap antibiotik. Hal ini membuktikan bahwa pemakaian antibiotik yang tidak rasional/membabi buta, justru akan merugikan pasien dan khalayak luas. Antibiotik merupakan satu2nya obat yang memiliki dampak sosial yang besar.

Contoh. Anak X sering memakan antibiotik setiap kali demam atau pilek.batuk, diare. Cepat atau lambat, kuman-kuman di sekitar X menjadi kebal terhadap berbagai antibiotik. Bila kuman yang resisten terhadap antibiotik tersebut menyerang anak Y, maka anak Y otomatis juga tiurut dirugikan, bukan hanya anak X.

Antibiotic resistance dapat membahayakan jiwa dan memperberat kondisi dan penderitaan si pasien yang mungkin infeksinya sebenarnya tidak berat tetapi kumannya tidak dapat dibunuh oleh berbagai antibiotik (padahal sebelumnya, infeksi kuman ni dengan mudah dapat diatasi). Kuman yang kebal terhadap antibiotik ini –berkembang biak dengan cepat, menyerang anggota keluarga lainnya, tetangga, teman sekolah, teman kerja – mengancam seluruh komunitas. Lingkungan terancam infeksi oleh kuman jenis baru, yang sudah berubah bentuk, yang lebih ganas, kuman yang sulit dibunuh oleh antibiotik.

SLIDE 19. THE TROUBLE WITH ANTIBIOTICS

Pemberian antibiotik yang berlebihan menyebabkan kuman yang tidak terbunuh mengubah diri (mutasi) menjadi kuman yang tidak mempan dilawan dengan antibiotik. Kuman itu disebut juga “superbugs”. Superbugs ini juga dapat lolos dari serangan sistem imu tubuh kita, karena perubahan dirinya. Sistem imun tubuh kita tidak mengenalinya.

Superbugs ini memerlukan antibiotik yang jauh lebih kuat, pasien harus dirawat di rumah sakit karena antibiotik harus diberikan melalui selang infus. Antibiotik super kuat ini berisiko menimbulkan efek samping yang lebih berat. Selain itu dalam waktu cepat, bakteri tsb juga menjadi kebal terhadap antibiotik yang super kuat. Pada kondisi ini, tenaga medis / dokter seperti berlari di treadmill, terus mengejar, mencari antibiotik yang lebih kuat dan lebih baru.

Dampak negatif kedua dari pemberian antibiotik yang berlebihan dan tidak bijak adalah terbunuhnya “kuman baik” di dalam tubuh kita. Tempat yang semula dipakai oleh kuman2 ini menjadi vakum dan kekosongan ini diisi oleh kuman “jahat” atau jamur. Kondisi infeksi ini disebut sebagai “superinfection”.

Semakin lama/sering makan antibiotik semakin besar risiko terbentuknya superbugs, dan superinfection. Akibatnya semakin sering kita mengkonsumsi antibiotik, SEMAKIN SERING KITA SAKIT.

Antibiotik adalah sumber alam, karunia Tuhan yang harus dipergunakan secara bijaksana. Antibiotik menyelamatkan kita, kita harus “menyelamatkan” mereka.

SLIDE 20. APPROPRIATE ANTIBIOTIC USE

Penelitian membuktikan setiap harinya, telah diresepkan jutaan antibiotik bagi pasien infeksi virus. Suatu kekeliruan yang sangat besar. Beberapa alasannya:

Pasien meminta obat yang cespleng – apa saja – termasuk antibiotik kalau perlu antibiotik yang superkuat

Bagi dokter, jauh lebih mudah menulis resep dibandingkan harus bersusah payah memberi penjelasan, menenangkan orang tua.

Pada tabel tertera beberapa kondisi yang umumnya disebabkan infeksi virus dan tidak memerlukan antibiotik.

ILLNESS

ANTIBIOTICS ?

Cold – Flu

No

Runny nose – green yellow

No

Sore throat *

No

Sinusitis*

No, some yes

Bronchitis*

No

Fluid in the middle ear

No

SLIDE 21. HOW TO BE A GOOD HEALTH CONSUMER

Selalu pertanyakan: Does MY child really need the drug?

Hal lain yang selanjutnya perlu dilakukan adalah:

Hitung jumlah obat yang diberikan kepada anak.

Bila dalam bentuk puyer, hitung jumlah baris dipuyer – yang mencerminkan jumlah obat (bila bingung, tanya ke ahli farmasinya)

Selalu membuat foto kopi resep dan diarsip dengan baik.

Konsultasi ahli farmasi. Tanyakan obat apa saja (minta agar ditulis nama obat satu persatu), apa mekanisme kerja obat2 tersebut, apakah ada antibiotik, berapa antibiotik yang diberikan, bagaimana interaksi obat sebanyak itu.

Beritahu dokter bila anak anda sedang mengkonsumsi produk herbal, suplemen, obat tradisional. Obat-obataan tsb mungkin saja berinteraksi dengan zat2 tambahan tersebut.

Intinya:

1. Hindarkan polifarmasi – mengkonsumsi obat sesedikit mungkin.

2. Antibiotik bukan “magic saver. Hanya keadaan tertentu saja yg memerlukan antibiotik. Dan Mayoritas penyakit pada anak – disebabkan oleh infeksi virus, yg samasekali tdk membutuhkan antibiotik.

(Original article written by Dr. Purnamawati S Pujiarto, SpAK, MMPed.

Edited by Lulu to be used in Seminat PESAT 2)